Jumat, 02 Oktober 2009

satu gerakan: revolusi!


kini, trauma tragedi 1965, hampir lenyap satu generasi. kejahatan kemanusiaan dalam peristiwa itu haruslah tetap diungkap sebagai bentuk sikap moral ksatria bangsa dalam menghadapi masa depan baru. sejarah harus lurus selurus-lurusnya, biarlah fakta sejarah berbicara sesuai narasi peristiwanya. tak boleh ada campur tangan. itu pula salah satu tanda dari kebesaran bangsa ini. bangsa ini harus belajar dari 350 tahun dijajah kolonial, dan harus merenungi kembali momentum peristiwa 1965 dengan nalar rasional yang lebih jernih, mengapa dan untuk apa tragedi kelabu itu mesti terjadi. satu hal: pancasila sudah teruji sakti. kini soalnya bagaimana mengembalikan wajah bangsa ini dari anasir-anasir kapitalisme liberal, dan bagaimana memuliakan kaum rakyat miskin bangsa sendiri agar tidak hidup merana jadi jongos, babu, kuli atau budak teraniaya dari bangsa-bangsa asing. hanya ada satu jalan, satu kata, satu tekad, satu gerakan perubahan sosial demi kejayaan bangsa: revolusi!

(mas ab, dari padepokan sunyi di kaki merapi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar