Rabu, 21 Oktober 2009

johann chrysostom wolfgang amadeus mozart ~ rondo alla turca


(komponis jenius wolfgang amadeus mozart, 27 januari 1756 – 5 desember 1791)


ayo bung, satu sruputan secangkir jahe akan mengantar nomor klasik “rondo alla turca” dari amadeus mozart. lengkapnya bernama johann chrysostom wolfgang amadeus mozart, lahir 27 januari 1756, wafat 5 desember 1791. ia adalah satu dari sedikit komponis jenius dan terbesar. tuts-tuts piano pada nomor “rondo alla turca” ini seperti mencerminkan gerak langkah kaki berjingkat dalam tempo ritmis yang cepat. terasa riang untuk sementara, tapi tetap saja menyulut kepiluan hati ketika kita teringat memudarnya spirit kebangsaan yang meluncur ke titik nadir. amboi, puncak merapi ditingkahi karya mozart. merapi adalah saksi alam yang tetap kukuh teguh, tak bergeming dari posisinya kini. selama ribuan tahun, merapi sudah ada di sana, jauh pada masa periode orang-orang jawa kuno masih menganut pagan animisme. merapi tetap ada di sana, ketika hindu dan budha sampai akhirnya islam tumbuh berkembang di nusantara. beat piano “rondo alla turca” dari mozart , bagai tiupan angin yang lincah dan menjentik sisa bulir-bulir padi pada tangkai padi yang kering. irama mozart mengingatkan generasi muda kini untuk tidak loyo dan tidak bermental sontoloyo. kaum muda saat ini tak punya banyak pilihan untuk memompa kembali spirit nasionalisme dan patriotismenya. Kaum muda dikepung oleh banyak tayangan tv yang kontra-revolusi. begitu banyak program acara tv yang membius nasionalisme dan patriotism mereka. banyak tayangan tv yang tak mencerminkan realitas sosial masyarakat pedesan. banyak acara gosip dan sinetron yang temanya kontra-revolusi dan kontra-edukasi akal sehat. Jejaring kapitalisme telah merasuk kuat pada industri pertelevisian. iklan dan program tv telah senyawa, seperti larutan kopi dan jahe dalam cangkir. program tv dikemas dan dimanipulasi untuk menghancur nilai-nilai budaya dan melumat karakter bangsa. kaum muda bangsa ini terjerat dalam perangkap gaya hidup kapitalisme, hedonisme, individualisme dan liberalisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar