Selasa, 27 Oktober 2009

chaos dan kontroversi peristiwa 1965


(pada pemilu tahun 1955, pki termasuk partai 5 besar teratas bersama pni dan partai nahdatul ulama. ketika bung karno menerbitkan dekrit presiden tahun 1959, dan dimulainya rezim "demokrasi terpimpin", pki berdiri teguh menyokong bung karno)

satu hal yang mungkin masih diingat oleh generasi 50 dan 60-an, bahwa pada hari-hari menjelang puncak peristiwa kelam itu, segala macam fitnah dan pertikaian kasat mata, merebak sporadis di berbagai daerah. akselerasi peristiwa itu berpuncak ketika gugurnya 7 (jenderal) pahlawan revolusi, dan pada tahun-tahun setelah peristiwa itu terjadilah situasi chaos: penangkapan, pembunuhan, pembantaian yang semua ini terjadi secara masif, tak terkendali, dan tak mencerminkan sedikit pun moralitas (ideologi) pancasila. akal sehat bangsa, lenyap seketika. rasa kebangsaan, tak bersisa. rasa persatuan, sirna. inilalah catatan gelap sejarah bangsa. epilog dari peristiwa itu, rezim revolusi bung karno, disudahi dengan cara yang amat menyakitkan. bung karno diasingkan dari rakyat, hingga akhir hayatnya. para petinggi pki, dieksekusi tanpa diadili. partainya dibubarkan, ideologinya “diharamkan”. simpatisan pki, di mana pun berada diburu, ditangkapi dan dihukum sesuai tingkat “kedosaan” klasifikasi “a, b, c, d”. peristiwa kelabu g-30s sampai hari ini masih menyimpan misteri dan kontroversi. beberapa hipotesis menyebutkan, bahwa peristiwa pemberontakan ini sengaja diciptakan oleh soeharto untuk merebut kekuasaan dari rezim revolusi bung karno. ada juga analisis lemah yang mengatakan bahwa bung karno merekayasa peristiwa ini demi melanggengkan status quo kekuasaannya, dan tidak dirongrong oleh para jenderal (angkatan darat). juga ada teori yang mendekati obyektivitas kebenaran dengan menyebut bahwa c.i.a harus melibas paham ideologi komunis internasional yang dijadikan platform pki (ketua comitee central dn aidit) dan sekaligus menggulingkan bung karno yang mengayomi komunis dan anti nekolim. dalam melancarkan operasi kudeta ini, c.i.a "mensponsori" soeharto, yang telah lama menyimpan sentimen pribadi pada rezim bung karno. maka direkayasalah peristiwa g-30-s dengan mengkambinghitamkan rezim pki. sampai di sini kaum muda bangsa ini seperti dihadapkan pada wilayah labirin abu-abu sejarah bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar