Kamis, 08 Oktober 2009

selalu saja kendala teknis


bangsa ini ikut prihatin dan bersimpati atas jatuhnya banyak korban pada bencana gempa sumbar berkekuatan 7,6 sr di kawasan padang, dan 7 sr di jambi. kini saatnya kita berbagi dan segera ulurkan tangan dalam ikatan solidaritas kebangsaan. selama proses tanggap darurat, evakuasi korban dan disusul tahap rekonstruksi, ini semua adalah satu rangkaian yang membutuhkan keseriusan pemerintah dalam melayani rakyat di sana. sejak hari pertama gempa hingga sepekan ini, sudah banyak keluhan korban terdengar di posko pengungsian terkait lamban dan tidak meratanya distribusi bantuan yang amat dibutuhkan. kesigapan kordinasi dan birokrasi adalah kendala utama. depsos, depkes dan kementrian kesejahteraan rakyat kurang sigap dan kurang lincah bergerak. segera tampak, bangsa ini seperti tak pernah "naik kelas" karena mengulang-ulang kesalahan yang sama. kita tahu, bencana sudah sering terjadi, namun
sampai hari ini sistem manajemen bencana nasional kita seperti tidak bekerja secara andal profesional. sering tekendala hal teknis seperti birokrasi dan kordinasi. terlihat, bangsa ini lamban dalam menyerap pelajaran bencana. inilah refleksi kondisi mental bangsa yang amat memprihatinkan. kondisi mental ini terbentuk dari cara berfikir bangsa yang serba pragmatis dan instruksional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar