Selasa, 18 Agustus 2009

prosa keroncong kemerdekaan [2]














(2)

ini keroncong kemerdekaan, murni tanpa irama syhadu mendayu. katakan kepada kaum revolusioner muda di seantero negeri, rapatkan barisan, perkokoh simpul gerakan. bersiaplah untuk bergerak serentak menjemput momentum revolusi. buat apa negeri kaya energi dan sumber daya alam, jikalau rakyatnya tetap tidur menggelandang di trotoar jalan atau di kolong jembatan, menempati gubuk-gubuk reyot di sepanjang bantaran kali kumuh, hidup darurat di sepanjang rel kereta api. buat apa negeri dengan tanah yang subur, jikalau masih kita dapati rakyat di pedesaan makan nasi aking, bergizi buruk, atau terpaksa antri menadah tangan mengharapkan sokongan blt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar