Minggu, 30 Agustus 2009













(bung karno berdoa usai sholat saat berkunjung ke amerika tahun 1956 didampingi diplomat ulung roeslan abdulgani)

...pada era 70-an, bangsa ini masih memiliki reserve jiwa patriot tinggi ketika mengintegrasikan timor timur pada masa perang dingin. kohesi kebangsaan kita, memang mengalami pasang surut. belum lama kita lepas dari deraan rongrongan separatisme gerakan aceh merdeka (gam). bahkan sampai hari ini kita belum menuntaskan problem separatisme papua (opm) dan maluku selatan (rms), bahkan juga potensi dan ancaman gangguan dari kaum radikal teroris. bersyukur, sampai hari ini kita masih dapat menjaga semangat hidup bangsa meski kita dihempas bencana alam yang bertubi-tubi seperti tsunami dan bencana alam dahsyat lainnya. kita juga pernah limbung sempoyongan dihantam badai krisis moneter yang parah tahun 1997/1998. harus diakui, stamina ketangguhan sebagai suatu bangsa, kini mulai surut. kohesi kebangsaan mulai mengendor. elan nasionalisme dan patriotisme bangsa meredup digerus oleh bahaya laten gelombang gaya hidup global yang bercorak kapitalis, liberalis, materialistis dan hedonistis. bangsa ini harus membuka kembali ajaran revolusioner bung karno yang sampai akhir hayatnya teguh memegang prinsip kedaulatan bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar