Minggu, 30 Agustus 2009

eksodus jadi tki













(bung karno saat menunaikan sholat berjamaah ketika berkunjung ke amerika tahun 1956)

kini setelah 64 tahun merdeka, bangsa ini seperti kehilangan matarantai revolusi yang terputus itu. bangsa ini kehilangan elan nasionalisme dan patriotismenya. bangsa ini terjerumus ke dalam kehinaan harga diri dan martabat bangsa. jutaan kaum muda desa, eksodus keluar negeri (malaysia, bahrain, arab saudi, uni emirat, kuwait, lebanon, hong kong) dan mereka terpaksa hidup bertahan menjadi jongos, babu bahkan sering saudara sebangsa kita diposisikan sebagai budak teraniaya. rongrongan dari negara boneka nekolim malaysia sering mencucuk hidung kita. pulau sipadan dan ligitan, lepas dari kedaulatan teritori kita. insiden di wilayah ambalat (ambang batas laut) terjadi terang-terangan. aneksasi klaim budaya reog, lagu rasa sayange, tari pendet, wayang kulit, batik dan angklung benar-benar sudah terjadi, sekarang ini. secara perlahan tapi pasti, negara boneka nekolim malaysia ingin melipat peta kedulatan Indonesia kedalam peta federasi malaysia. kini tampaknya , bangsa ini tak setangguh dulu lagi. kita tak memiliki rasa percaya diri lagi sebagai bangsa yang besar, karena tekanan-tekanan problem kebangsaan kita makin berat saja. tak ada solusi yang lebih komprehensif selain kembali lagi ke jalan spirit revolusi 45, menemukan kembali karakter bangsa, menggembleng kembali moral dan mental bangsa yang terkonstaminasi budaya korup memble sontoloyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar