Senin, 31 Agustus 2009

bangsa pejuang


















(bung karno menunaikan sholat sunnah sebelum sholat berjamaah saat berkunjung di amarika tahun 1956)

...lihatlah kini, bangsa ini tampak loyo dan memble diolok-olok dan diprovokasi oleh negara boneka nekolim malaysia. bangsa ini hanya dapat mengeskpresikan kemarahannya tanpa bisa melawan secara ksatria dan bermartabat. sungguh pilu menyaksikan pudarnya karakter bangsa yang dulu berkobar-kobar jiwa nasionalisme dan patriotismenya. sejatinya, bangsa ini sudah ditempa dan teruji sejarah. sebagai bangsa pejuang, kita kokoh tangguh melewati gelombang medan perang dalam membebaskan papua ( irian barat). kita pernah memiliki kebanggaan sebagai bangsa yang mampu memobilisasi satu juta kaum muda sukarelawan-sukarelawati “berani mati” dalam konflik konfrontasi untuk membebaskan kalimantan utara (sabah-serawak) dari cengkeraman antek-antek nekolim malaysia pada tahun 1963. bahkan jauh sebelum itu, atau tepatnya tahun 1960, bung karno, pemimpin besar revolusi, sudah berpidato lantang menggagas mercusuar politik poros dunia baru (nonblok) di depan majelis pbb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar