Jumat, 14 Agustus 2009

air mata sejarah


















bung, jangan sekali-kali melupakan linangan air mata sejarah perjuangan bung karno, bung hatta, pangsar jenderal sudirman. jangan sekali-kali rezim yang berkuasa atau generasi kini menghianati perjuangan bangsa. jangan sampai melupakan jutaan nyawa pejuang perang kemerdekaan. jangan sampai arwah pejuang atau pahlawan bangsa menagih hutang sejarah kepada generasi kini melalui berbagai terpaan musibah dan bencana alam. jangan sampai satu nyawa bangsa mati teraniaya, gara-gara mengadu nasib mencari nafkah jadi jongos atau babu di negeri orang. jangan sampai membiarkan rakyat miskin di desa atau di bantaran kali kumuh, menggelapar sekarat atau terlunta-lunta karena tak punya cukup duit buat berobat, buat menyekolahkan anaknya, buat membeli pupuk pertaniannya. jangan sampai kesenjangan sosial makin menganga lebar. jangan sampai keluarga pahlawan, pejuang, prajurit berpangkat rendah atau purnawirawan hidup telantar, atau martabat harga dirinya seperti dinistakan, padahal mereka sepanjang hidupnya siap bela negara dengan pertaruhkan nyawa.

jikalau hal-hal tadi sampai terjadi, maka bangsa ini akan segera menuai siklus instabilitas yang mengguncang ikatan kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme. negara dan bangsa akan terancam dalam posisi bahaya. dan logis, bila kaum muda revolusioner di seantero negeri akan segera merapatkan barisan, menuntut hak-hak proklamasi kemerdekaannya, dan tak akan gentar menceburkan semua para penjilat, penghianat dan perusak moral bangsa ke tengah samudera yang luas dan dalam. kaum muda revolusioner niscaya siap mendorong terjadinya momentum revolusi demi menjaga implementasi nilai-nilai luhur ideologi pancasila dan menjaga jiwa konstitusi uud 1945 dapat dilaksanakan sungguh-sungguh, tulus dan konsekuen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar