Jumat, 04 September 2009

ingat pengorbanan pejuang



















semoga bencana yang datang silih berganti, bukanlah ekspresi kemurkaan atau laknat tuhan atas bangsa ini yang telah menyia-nyiakan karunia kemerdekaan, dan ingkar nikmat atas kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya. kita masih ingat dahsyatnya bencana akibat jebolnya situ gintung beberapa waktu lalu. semula kita mengira jebolnya situ gintung akan menjadi “gong penutup” dari akhir berkuasanya rezim blt ini. ternyata bencana gempa tasikmalaya, menyusul. guncangan gempa di tasikmalaya, sama dahsyatnya dengan guncangan gelontoran dana untuk menginfus bank century yang kolaps dan sistemik. potensi kerugian negara dapat mencapai lebih 9 triliyunan. lengkap sudah bencana beruntun mengantar romantika perjalanan rezim penguasa blt ke titik akhir masa bhakti pengabdiannya yang dironai dengan prestasi pemilu buruk penuh kecurangan serta amburadulnya dpt bermasalah. semoga, bencana beruntun ini bukanlah ekspresi kemurkaan tuhan yang tak berampun. harus diakui, bangsa ini harus sungguh-sungguh mewujudkan cita-cita “sakral” proklamasi kemerdekaan dan konstitusi uud 1945. bangsa ini jangan sampai mengingkari pengorbanan besar dari para leluhur bangsa, pejuang, pahlawan dan para pendiri nkri. bertaubatlah bangsaku, dan segeralah kembali ke jalan lurus revolusi 45.

(mas ab, dari padepokan sunyi di kaki merapi, turut prihatin dan berduka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar