Jumat, 04 September 2009

menumpas koruptor

















kita renungkan musibah bencana yang kerap menimpa negeri ini. dan menjadi relevan karena momentumnya tepat dengan puasa ramadhan tahun 1430 hijriyah. bencana alam datang tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan kerakusan peradaban manusia dan terkait erat dengan otoritas tuhan dalam menegur umat manusia yang durhaka. baca cermat kitab suci yang didalamnya memuat bagaimana tuhan melaknat dan menghancurkan peradaban bangsa-bangsa yang durhaka serta mengingkari karunia nikmatnya. dan kemerdekaan bangsa ini sejatinya merupakan karunia nikmat yang harus disyukuri. kemerdekaan tidak turun dari langit, melainkan diperjuangkan, direbut dengan pertaruhan nyawa dan tumpah darah para syuhada, pejuang tak dikenal dan kegigihan pahlawan pada masa perang heroik kemerdekaan dulu. kaum radikal agama yang militan, sejatinya sama“berbahaya”-nya dengan para koruptor penghianat bangsa. mereka harus diburu ke manapun, dijebloskan ke dalam bui untuk waktu yang sangat lama. meski bagi kaum revolusioner tak cukup bagi koruptor semacam kasus pengemplang blbi sekadar mendekam dalam bui. mereka seharusnya diekskusi dengan cara ditenggelamkan di laut dalam pada tengah malam buta, dan diberi pemberat bandul besi atau semen yang bertuliskan ini, “tuhan, terimalah jasad koruptor penghianat bangsa. tak pantas baginya dikubur di bumi ibu pertiwi yang harum bersimbah darah para syuhada, para pejuang dan para pahlawan penegak kedaulatan bangsa dan negara. tuhan, kami akan lebih sering datang ke tengah lautan pada tengah malam buta, untuk menenggelamkan kembali para koroptor dan para penghinat bangsa lainnya. jayalah bangsaku, jayalah negeriku, amin!”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar