Selasa, 08 September 2009

bencana silih berganti













salam revolusi! cita-cita proklamasi kemerdekaan yang digemakan bung karno dan hatta, terasa makin jauh saja. aset negara dijual, utang luar negeri menggunung, korupsi merajalela, 35 juta rakyat tetap hidup dibelit kemiskinan, dibuai janji-janji dan harapan kemakmuran yang semu. akibat ulah para pemimpinnya yang korup dan tamak, bangsa ini akhirnya dilaknat tuhan dengan ditimpakan banyak bencana dan musibah berkelanjutan, terus menerus. tidak segera insyafkah mereka itu? jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat. sejatinya, negeri yang kaya sumber daya alam dan energi ini, secara potensial dapat memakmurkan rakyatnya dari dulu-dulu. namun, akibat para pemimpinnya yang ingkar nikmat dan memperkaya diri sendiri, maka rakyat selamanya hanya akan menadahkan tangan ala blt. selain itu, terjadi proses pembiaran gaya hidup westernisasi, terjadi pembiaran gaya hidup global yang kapitalistis, individulistis dan materialistis yang jelas-jelas bertentangan dengan spirit ideologi pancasila yang bercirikan sosialisme kerakyatan dan menjunjung nilai-nilai kegotongroyongan. korupsi pun merajalela, rakyatnya melata jadi pengemis, gembel, sebagian lainnya jadi kuli bangsa asing, jongos, babu dan budak teraniaya. pantaslah bila tuhan murka. renungkan saja skandal blbi, bank bali dan bank century. terkait skandal ini, semua yang terlibat kini mulai tiarap, cuci tangan, slintat-slintut dan ujung-ujungnya nanti, seperti ratusan kasus korupsi lainnya, perkara bank century yang merugikan negara sampai 9,6 trilyun itu, pastilah tidak jelas. inilah perilaku, moralitas dan sikap mental bangsa yang bejat. puluhan kasus koruptor kakap memang diseret untuk diadili, tapi lagi dan lagi keputusan vonis akhirnya pastilah dijamin bebas. Kalau pun dihukum, tak akan menjerakan mereka. Pengadilan di negeri ini telah menjadi pasar yang diperdagangkan. Kita lihat saja, baru-baru ini icw telah melaporkan sejumlah hakim ke komisi yudisial yang menangani kasus bebasnya 222 perkara korupsi di negeri ini. rezim yang berkuasa hanya mengandalkan kpk yang kini sudah mulai letih sempoyongan dan tercabik dalam skandal ketua non aktifnya sendiri. jadi bung, mau dibawa ke mana bangsa dan negara ini? bila tetap dilanjutkan, tak sampai satu abad, nkri akan tercabik-cabik seperti yang dialami uni soviet dan yugoslavia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar