Selasa, 15 Mei 2012

revolusi adalah harga mati!




salam revolusi! saudara sekandung negeri, keluarga besar republik indonesia yang majemuk. menyaksikan banyak terjadi kekacauan sosial dewasa ini, sangat salah bila rakyat tidak segera bangkit dan secepat-cepatnya mengubah penderitaan nasib dirinya. bukankah tuhan mengatakan bahwa nasib suatu bangsa terletak pada (ikhtiar perjuangan) bangsa itu sendiri. karenanya, rakyat harus segera dibangkitkan jiwa kritis revolusionernya. kabarkan kepada rakyat, bahwa para pejabat negara, birokrat, kebanyakan anggota parlemen dan aparat penegak hukum saat ini tak memiliki standar moral pengabdian yang memadai, dan  nasib rakyat seperti digantung, tanpa kepastian masa depan.

coba renungi fakta kaburnya ratusan koruptor ke luar negeri, dan lemahnya kontrol antisipatif pencegahan korupsi, manipulasi dan perampokan uang rakyat. ini memberi bukti bahwa betapa kacaunya pengelolaan negara saat ini. uang negara tak perlu dihambur-hamburkan hanya untuk memburu koruptor di luar negeri, apabila sistem pemerintahan benar-benar berjalan di garis perjuangan untuk mewujudkan rakyat sejahtera makmur sentosa seperti yang diamanatkan oleh konstitusi uud '45. sungguh miris menyaksikan fenomena kaburnya para koruptor ke singapura. sementara rakyat dalam posisi seolah lemah tak berdaya, dan hanya hanya bisa mengelus dada. kita tahu kelaparan sudah mulai membayangi warga desa. anak-anak mengalami gisi buruk. infrastuktur jalan, jembatan, irigasi pertanian serta ribuan gedung sekolah mengalami kerusakan parah, dan siatuasinya benar-benar kacau. sedangkan hukuman bagi koruptor, begitu ringannya. rasa keadilan sosial nyata-nyata tercabik di depan mata. dengan kondisi yang buruk seperti ini, mustahil  240 juta jiwa akan segera tiba sejahtera, makmur dan sentosa.

karena itu, diperlukan perjuangan bersama untuk mengubah nasib bangsa dalam proses yang relatif cepat. diperluklan energi besar untuk mengubah atau membalik status quo kondisi saat ini, dan itu tiada lain adalah revolusi. ya, revolusi, momentum perubahan besar dan mendasar yang harus diperjuangkan secara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. ini diperlukan untuk mengubah haluan sistem kehidupan berbangsa dan bernegara dari yang berorientasi pada sistem kapitalis liberalisme dan kembali ke sistem ideologi klasik yakni sosialis pancasila yang konsekuen, dan menjadi sumber acuan kebijakan dalam menata kembali fundamen ekonomi, sosial, politik, budaya dan hankam.

sejak bangsa ini merebut kemerdekaan dari tangan kolonial, rakyat indonesia langsung mendapat gemblengan ideologi, moral dan karakter dari bung karno, sang pemimpin besar revolusi. melalui pidato-pidato heroik, dinamik dan dialektik, bung karno tak berhenti membangun spirit nasionalisme dan patriotisme bangsanya. kita, sejatinya, masih memiliki “utang sejarah” pada para tokoh pendiri negara dan sosok pemimpin berjiwa besar seperti bung karno, bung hatta, pangsar jenderal sudirman, sri sultan hb ix, tan malaka, mr muhamad yamin, haji agus salim, mr roem, bung syahrir, ki hadjar dewantara, dll. mereka adalah generasi pertama yang telah memenuhi panggilan sejarah dan telah meletakkan fundamen karakter kebangsaan kita. sebagai bangsa pejuang yang berkarakter, seharusnya kita tak perlu gentar menghadapi segala tantangan zaman.

bagaimana dengan situasi dan kondisi sosial saat ini? amboi, sangat memilukan realitas sosial kehidupan berbangsa saat ini. renungkan fakta terbaru terkait uang negara yang digelontorkan untuk menginfus kebangkrutan sistemik bank century sebesar 6,7 triliyun. ini benar-benar gemblung sontoloyo! uang sebesar itu sangat penting dan efisien bila dialokasikan untuk anggaran pertahanan, pendidikan, kesehatan dan subsidi pertanian. bayangkan saja, kerugian negara akibat kasus rezim blbi (bantuan likuiditas bank indonesia) yang dulu saja, belum bisa dituntaskan, bahkan beberapa pengemplangnya yang masih hidup kini menikmati hari tua di luar negeri. sangat tidak pancasilais dan jelas menohok rasa kemanusiaan dan keadilan sosial rakyat (miskin) indonesia. mana nasionalisme dan patriotisme bangsa, dan mana jiwa ideologi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

jelas, ini mencerminkan problem kekisruhan penalaran dan sikap mental kebangsaan kita. kebejatan moral (moral hazard) inilah yang melandasi berbagai keputusan dan kebijakan salah urus negara, salah urus tata kelola pemerintahan dan merembes hingga ke tingkat pemerintahan daerah. budaya korupsi sudah meluas sampai kesemua strata kehidupan kita. kpk (komisi pemberantasan korupsi) yang "bertangan mungil” tak akan mampu menyapu bersih keluasan najis korupsi yang mengotori birokrasi serta di lembaga negara lainnya. kita pun skeptis atau meragukan proses pengadilan tipikor yang kini dibentuk hingga ke tingkat kabupaten provinsi, dapat berjalan efektif memenuhi harapan dalam rangka pemberantasan korupsi di negeri ini. kita berpacu dengan waktu, berpacu membangun kembali fundamen moralitas, integritas serta kepribadian bangsa dengan proses kebangkrutan bangsa itu sendiri.

kini pun, timbunan utang negara dapat dikatakan sudah menggunung tujuh turunan. kita pun didera oleh komplikasi problem bangsa yang sedemikian  kompleks, multidimensional; baik itu di bidang politik ekonomi, kedaulatan pangan, masalah teritorial atau hankamnas, dan juga ketahanan sosial budaya. tak mudah bagi bangsa ini dapat segera membebaskan diri dari tekanan problem kebangsaan yang rumit seperti itu.

beberapa waktu lalu, teritori wilayah kita "diprovokasi" oleh negara boneka nekolim malaysia. kita hanya bisa mengeskpresikan kemarahan, tanpa bisa melawan dengan sikap yang bermartabat. jiwa nasionalisme dan patriotisme kita tak berkobar-kobar lagi seperti dulu. pada masa rezim revolusioner bung karno dulu,  kita masih memiliki kebanggaan sebagai bangsa yang berdalaut, serta merta dapat dengan cepat memobilisasikan satu juta kaum muda patriot yang “berani mati” dan siap berkonfrontasi dengan malaysia pada tahun 1963. bahkan jauh sebelum itu, atau tepatnya tahun 1960, bung karno, pemimpin besar revolusi, sudah berpidato lantang menggagas konsepsi mercusuar politik mengenai poros dunia baru (nonblok) di depan majelis pbb. kita sadari bahwa mulai dekade 60-an hingga saat ini, hegemoni amerika dan sekutu baratnya sudah  mencengkeram banyak negara di  berbagai kawasan. hampir separuh bulatan bumi berada dalam pengaruh politik, ekonomi dan militernya.

dan sejak dekade 60-an itulah,  bung karno dengan segala pengaruh revolusionernya memelopori dibentuknya gerakan nonblok yang diharapkan dapat memainkan peran strategis yang netral antara blok kapitalis amerika dan barat dengan blok timur yang sosialis komunis itu. bung karno mencoba mendayung di antara dua karang blok itu, meski pada akhirnya blok amerika dan barat tak memberi ruang ekspresi yang cukup bagi bung karno dalam mengembangkan konsepsi startegis non-bloknya itu. kini kita tahu, hampir semua negara yang dulu memelopori atau menjadi anggota pertama dari gerakan non-blok, dibikin kocar-kacir oleh kekuatan kapitalis amerika dan barat. yugoslavia, akhirnya bubar. india terus-menerus berada dalam keterancaman dan terlibat dalam ketegangan di kawasan dengan pakistan. afghanistan, mesir, irak, myanmar, iran, nigeria, libya, negara-negara di kawasan afrika mengalami instabilitas. indonesia,s ebagai salah setu pelopor dan pemrakarsa gerakan non-blok, sudah sejak lama dicabik-cabil melalui konflik ideologis pada tahun 1965. tidak kurang 2 juta rakyat indoensia mati dalam konflik paling berdarah dan kelabu yang dikenal sebagai "g-30-s" itu.      

berbagai upaya manuver politik adidaya mulai beroperasi dengan tujuan memberangus, menelikung serta menohok bung karno melalui berbagai modus peristiwa antara lain ancaman pembunuhan, sampai akhirnya membendung pengaruh gagasan revolusioner bung karno melalui strategi pembentukan negara (boneka) federasi malaysia pada tahun 1963. pada tahap berikutnya, operasi infiltrasi intelejen c.i.a pada akhirnya mempengaruhi organ tni (angkatan darat). manuver anasir asing itu berpuncak hingga meletusnya peristiwa g-30-s tahun 1965. akhirnya, rezim revolusioner bung karno jatuh, dan ia hidup dalam "kerangkeng" isolasi rumah hingga wafatnya. dengan begitu, gelora jiwa revolusioner rakyat indonesia pun berangsur-angsur  meredup seiring dengan wafatnya bung karno, sang bapak bangsa pada tahun 1970.  

yang terlihat kini adalah kehinaan diri dari bangsa indonesia. lihatlah lanskap ini, jutaan kaum muda desa eksodus ke luar negeri seperti malaysia, bahrain, arab saudi, uni emirat, kuwait, lebanon, hong kong. mereka terpaksa hidup lemah tak berdaya dan kepepet bekerja sebagai kacung, jongos, babu bahkan hrus rela diposisikan bak budak teraniaya. situasinya sungguh berbalik. bangsa indonesia kini kembali menyandang  status sebagai bangsa kuli atau budak bagi bangsa asing. bahkan kini rongrongan dari negara boneka nekolim malaysia sangat verbalis menusuk mata. bahkan, pulau sipadan dan ligitan, yang persengketakan lama, kini lepas dan menjadi bagian dari teritori malaysia. seringkali terjadi insiden terang-terangan di wilayah ambalat (ambang batas laut). malaysia sudah tahu dengan pasti titik ketidakberdayaan bangsa-negara ini. terjadi klaim budaya reog, lagu rasa sayange, tari pendet, wayang kulit, batik dan angklung. ini sudah benar-benar keterlaluan. bangsa sebesar ini hanya bisa meratapi kejayaan nasionalis dan patriotismenya di era bung karno dulu. tak ada solusi yang lebih komprehensif selain kembali lagi ke jalan spirit revolusi 45, menemukan kembali karakter bangsa, menggembleng kembali moralitet dan mentalitet bangsa yang sejak lama sudah terkonstaminasi virus kapitalisme neoliberal global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar