Rabu, 23 September 2009

puisi revolusioner: nyeruput teh poci



PUISI REVOLUSIONER: NYERUPUT TEH POCI
by mas arifin brandan, copyright@2009 ~
aruscitra.blogspot.com ~ fb:: aruscitra@yahoo.com


kaum revolusioner kongkow
duduk selonjor leyeh-leyeh di bale bambu,
nyeruput secangkir teh poci dan gula batu
menerawang indonesia yang kaya rempah
dan hasil bumi, kaya hutan dan sumber energi.
tapi mengapa 40 juta rakyatnya, sejak lama hidup
merana terlunta-lunta: menggelandang di jalanan,
terpaksa berbaris menjadi pengemis,
menadah sedekah atau mengharap derma.
sebagian kaum muda terpaksa menjadi kuli
di kebun sawit milik negeri tetangga, atau tak berdaya
menolak tawaran adi babu, bahkan juga budak
yang siap dianiaya sewaktu-waktu

kaum revolusioner kongkow
duduk selonjor leyeh-leyeh di bale bambu,
nyeruput secangkir teh poci dan gula batu
menerawang indonesia yang sejak proklamasi
menyimpan mimpi membangun sebuah negeri yang
adil makmur sejahtera. tapi mengapa utang negara
makin membelit dan melilit, kekayaan aset negara
digerogoti, hutan belantara ditebangi,
budaya korupsi makin menjadi-jadi, bahkan tangan mungil
kpk diamputasi, keadilan dikebiri dan hukum dikencingi

kaum revolusiner kongkow
duduk selonjor leyeh-leyeh di bale bambu,
neyeruput secangkir teh poci dan gula batu
menerawang indonesia dengan jutaan
petani miskin tanpa lahan garapan karena
sisa lahan kepepet dijual atau beralih fungsi.
sementara jutaan nelayan kita sering gigit jari,
karena cuma mampu menangkapi ikan-ikan kecil sesarapan,
dan kapal pukat asing justru leluasa menyelinap
mengangkuti berton-ton kekayaan ikan laut kita

kaum revolusioner kongkow
duduk selonjor leyeh-leyeh di bale bambu
nyeruput secangkir teh poci dan gula batu
menerawang sejarah revolusi empat lima
yang sejak lama kehilangan denyut nadi bung karno,
bung hatta, bung syahrir, tan malaka, sudirman
dan juga si tambun urip sumoharjo

kaum revolusioner kongkow
duduk selonjor leyeh-leyeh di bale bambu
nyeruput secangkir teh poci dan gula batu
ayo bung, kita bergandeng tangan.
sulut dan nyalakan kembali obor revolusi
di seantero negeri, peluk erat jiwa rakyat jelata di desa-desa,
bangunkan macan kampus yang kini cuma sibuk tawuran
dan lempar batu. sulut dan nyalakan kembali
obor revolusi di seantero negeri, giring semua koruptor dan
para penghianat yang telah menjerumuskan bangsa
ke jurang nista dan hina dina

(medio september, dari padepokan sunyi di kaki merapi)

Senin, 14 September 2009

jelang iedul fitri 1430 h



salam revolusi! pekan depan, kita jemput iedul fitri 1430 h. akhir ramadhan yang sempurna, merupakan moment kemenangan, yang menandai kembalinya kita ke fase fitrah, atau kesucian dari segala dosa. tapi kaum revolusioner jangan terbuai, karena banyak agenda ruu produk parlemen kita, terbukti tidak aspiratif dan menelikung nilai-nilai demokrasi, seperti uu kerahasiaan negara yang kontroversial. renungkan kembali makna kemerdekaan yang benar-benar berdaulaut. pada tahun 1933, bung karno telah menyatakan bahwa kemerdekaan itu adalah jembatan emas, modal yang paling hakiki. implementasikan nilai filosofis ini ke dalam berbagai produk perundang-undangan kita. dan parlemen yang akan segera dilantik, harus memiliki bekal wawasan sejarah kebangsaan. tanpa ini, mereka seperti hidup di alam awang-awang. satu tekad, satu gerakan: revolusi!

kontroversi uu kerahasiaan negara



uu kerahasiaan negara yang kontroversial itu, mengundang reaksi keras dari masyarakat. Sejumlah pasal melar, elastic dan plastis berpotensi menjerat siapa pun, dan pada akhirnya memadamkan semangat control dalam alam demokrasi. terbayang, bangsa ini seperti berjalan mundur, kembali masuk dalam kerangkeng pasungan demokrasi seperti pengalaman masa lalu; atau set back ke era jahiliyah (pembodohan) di mana hak-hak demokrasi rakyat dikebiri, dan member banyak peluang bagi manuver rezim penguasa untuk menjerat siapa pun melalui pasal-pasal “karet kolor” uu kerahasiaan negara. inilah salah satu dari kontroversi kerja parlemen kita yang sungguh memilukan, dan ini cerminan dari wawasan sejarah kebangsaan mereka yang jauh di bawah standar kelayakan.

gempur yang keblinger



kita perlu semangat revolusi untuk menggempur parlemen yang keblinger tidak aspiratif. juga kita sangat miris menyaksikan parlemen baru yang akan segera dilantik dalam waktu dekat ini. belum dilantik saja, kehebohan seputar anggaran pelantikan untuk anggota parlemen saja, sudah melukai perasaan masyarakat yang saat ini hidup susah. di manakah kepekaan sosial mereka terhadap korban bencana gempa di tasik, juga bencana kelaparan di yahukimo, papua, atau yang lebih menyakitkan lagi penerapan perda dki yang menistakan saudara sebangsanya yang hidup kepepet sebagai pengemis atau gelendangan kota. keberadaban bangsa yang menganut falsafah atau ideologi pancasila, benar-benar mengalami ujian amat berat pada saat ini. orang yang berjiwa revolusioner, harus gigih dan terus menerus menyuarakan ketidakadilan sosial yang menyakitkan rakyat kebanyakan ini.

kualitas demokrasi



sangat disayangkan, sistem perpolitikan yang multi partai tidak memberi jaminan bagi tersedianya sdm parlemen yang berbobot, yang memiliki cukup wawasan sejarah kebangsaan. mereka umumnya bersikap pragmatis, duduk sebagai anggota parlemen, tapi tidak untuk satu niat, satu tekad dan satu cita-cita memperjuangkan aspirasi rakyat yang berkembang dinamis. orang yang berjiwa revolusioner sangat tahu, bahwa kondisi bangsa tak akan pernah beranjak maju secara progresif bila mentalitas anggota parlemen dan kebanyakan politisi kita terbelenggu dengan kepentingan-kepentingan pragmatis. di sinilah pentingnya kaum revolusioner mendobrak kembali stagnasi proses kebangsaan dengan menawarkan satu konsepsi cara berpikir lugas, lurus, tak kenal kompromi. kaum revolusioner harus memperjuangkan satu tahapan strategi politik melalui proses penggemblengan politik, wawasan sejarah kebangsaan sebelum seseorang memutuskan diri untuk terjun menjadi kandidat parlemen dan kader pengurus partai politik. tanpa bekal wawasan sejarah kebangsaan, maka kualitas demokrasi kita, secara progresif tak akan pernah mampu mengantar bangsa ini ke arah terwujudnya cita-cita masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

alternatif parlemen jalan



sistem banyak partai tanpa didukung sdm terseleksi dan berkualitas, hanya akan mencemarkan habitus demokrasi itu sendiri. lihat faktanya, ruu yang dibahas parlemen, sering mengundang kontroversi karena dirasa tidak aspiratif. Pembahasan jelas menyita waktu dan anggaran, namun produk uu yang dihasilkan, jauh dari memuaskan dan kadang tidak memenuhi idealisasi harapan rakyat. ini jelas absurd. parlemen yang seharusnya menjadi perpanjangan kelembagaan dari masyarakat, justru seperti ingin melenggang berjalan sendiri. dalam organon demokrasi, masyarakat seperti terasing dari sistem kelembagaan yang diwakilinya. jelas, ada yang salah di sini. para politisi yang duduk sebagai anggota parlemen, tampaknya tak memahami tugas dan kedudukan fungsionalnya. ini cerminan dari sikap mental parlemen dan politisi kita yang rapuh. dan ini rentan diinfiltrasi atau disusupi oleh kepentingan (intervensi) asing yang pada ujung-ujungnya menciptakan disharmonisasi bangsa. kini saatnya bagi mereka yang berjiwa revolusioner untuk bangkit menyuarakan dengan gigih parlemen jalanan. untuk itu, satu tekad, satu perjuangan bersama: revolusi!

(mas ab, dari padepokan sunyi di kaki merapi)

Rabu, 09 September 2009

puisi revolusioner













bung,
kabarkan kepada kaum pengemis dan gelandangan
kerna koruptor masih bebas gentayangan
kerna hukum sulit ditegakkan
kerna keadilan niscaya digadaikan
maka yakinlah,
tuhan akan melaknat mafia peradilan
dan kaum revolusioner tak 'kan tinggal diam
menyeret koruptor ke tengah lautan
untuk ditenggelamkan!

(puisi revolusioner, sept 2009 ~ dari mas ab untuk bangsa, fb: aruscitra@yahoo.com)

Selasa, 08 September 2009

bencana silih berganti













salam revolusi! cita-cita proklamasi kemerdekaan yang digemakan bung karno dan hatta, terasa makin jauh saja. aset negara dijual, utang luar negeri menggunung, korupsi merajalela, 35 juta rakyat tetap hidup dibelit kemiskinan, dibuai janji-janji dan harapan kemakmuran yang semu. akibat ulah para pemimpinnya yang korup dan tamak, bangsa ini akhirnya dilaknat tuhan dengan ditimpakan banyak bencana dan musibah berkelanjutan, terus menerus. tidak segera insyafkah mereka itu? jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat. sejatinya, negeri yang kaya sumber daya alam dan energi ini, secara potensial dapat memakmurkan rakyatnya dari dulu-dulu. namun, akibat para pemimpinnya yang ingkar nikmat dan memperkaya diri sendiri, maka rakyat selamanya hanya akan menadahkan tangan ala blt. selain itu, terjadi proses pembiaran gaya hidup westernisasi, terjadi pembiaran gaya hidup global yang kapitalistis, individulistis dan materialistis yang jelas-jelas bertentangan dengan spirit ideologi pancasila yang bercirikan sosialisme kerakyatan dan menjunjung nilai-nilai kegotongroyongan. korupsi pun merajalela, rakyatnya melata jadi pengemis, gembel, sebagian lainnya jadi kuli bangsa asing, jongos, babu dan budak teraniaya. pantaslah bila tuhan murka. renungkan saja skandal blbi, bank bali dan bank century. terkait skandal ini, semua yang terlibat kini mulai tiarap, cuci tangan, slintat-slintut dan ujung-ujungnya nanti, seperti ratusan kasus korupsi lainnya, perkara bank century yang merugikan negara sampai 9,6 trilyun itu, pastilah tidak jelas. inilah perilaku, moralitas dan sikap mental bangsa yang bejat. puluhan kasus koruptor kakap memang diseret untuk diadili, tapi lagi dan lagi keputusan vonis akhirnya pastilah dijamin bebas. Kalau pun dihukum, tak akan menjerakan mereka. Pengadilan di negeri ini telah menjadi pasar yang diperdagangkan. Kita lihat saja, baru-baru ini icw telah melaporkan sejumlah hakim ke komisi yudisial yang menangani kasus bebasnya 222 perkara korupsi di negeri ini. rezim yang berkuasa hanya mengandalkan kpk yang kini sudah mulai letih sempoyongan dan tercabik dalam skandal ketua non aktifnya sendiri. jadi bung, mau dibawa ke mana bangsa dan negara ini? bila tetap dilanjutkan, tak sampai satu abad, nkri akan tercabik-cabik seperti yang dialami uni soviet dan yugoslavia.

lagi, pesawat jatuh












tak akan ada solusi bagi perbaikan yang revolusioner atas rusaknya moral, mental dan perilaku para pejabat, birokrat, pengurus parpol yang berorientasi pada kekuasaan pragmatis, bankir, dan pelaku bisnis multi nasional. di tengah kebangkrutan moral inilah, armada pesawat tni sering mengalami musibah jatuh. Yan g terakhir kemarin, pesawat nomad (tni-al) mengalami musibah jatuh di tarakan, kaltim. empat tewas, dan lainnya mengalami luka berat dan ringan. Tiap kali mendengar musibah seperti ini, kita langsung trenyuh. dan sangat tak pantas diulas lebih mendetail lagi mengenai kondisi alutsista tni yang tergolong uzur usianya. kita sungguh miris menyaksikan kondisi pertahanan negara yang jauh dari memadai. lain dari itu, kerja parlemen kita, terasa makin absurd, aneh-aneh atau aeng-aeng. cermati saja produk perundangundangan yang sarat kontroversi seperti ruu pornografi, ruu produk halal, dan yang terakhir ini yakni ruu perfilman. tampak sekali ruu yang dibahas selalu menimbulkan kontroversi, karena salah satu masalahnya, kerja parlemen tak memiliki konsep, planning dan prosedur. Semua tampak dibahas terburu-buru, ceroboh dan tidak melibatkan komponen bangsa yang berkompeten dan relevan dengan materi ruu yang dibahas itu. ini jelas mencerminkan kerja parlemen (parpol) yang gemblung sontoloyo. sementara kenikmatan fasilitas yang mereka dapatkan tak mencerminkan proporsi serta profesionalitas kerja mereka yang seharusnya aspiratif. quo vadis nkri?

momentum historis


















dan catatlah, tanggal 5 september 2009 kemarin, rakyat jogja penuh semangat tumpah ruah di jalan-jalan untuk merespons serta memperjuangkan ruuk (rancangan undang-undang keistimewaan) diy, yang dirasakan alot pembahasannya. Tengok dan renungi sejarah dengan hati yang bersih dan tulus. Jogja menjadi sedemikian istimewa, karena keberadaan dua kerajaan yang sudah lama berdaulat penuh jauh sebelum nkri berdaulat yaitu negari ngayogyokarto hadiningrat dan kadipaten paku alaman. selama masa perang kemerdekaan inilah, kedua kerajaan ini berperan historis mendukung perjuangan bangsa. dan begitu proklamasi digemakan oleh bung karno-hatta pada 17 agustus 1945, keesokan harinya (18/8) sri sultan hamengkubuwono ix dan sri paku alam ke viii mengirim kawat ucapan kepada sang proklamator. dan tanggal 19 agustus, terbit “piagam kedudukan” yang diperkuat dengan apa yang disebut, “amanat tanggal 5 sepetember 1945” yang mengintegrasikan keistimewaan dua kerjaan tersebut ke dalam pangkuan ibu pertiwi. inilah sejarah, kesakralan komitment politik dua kerajaan jawa yang tak boleh diingkari, apalagi dikhianati. Keistimwaan yang melekat pada ruuk adalah peneapan gubernur dan wakil gubernur yang otomatis dijabat oleh sri sultan dan sri paku alam. Keistimewaan ini adalah harga mati, tak perlu dikompromikan lagi. Bagi rakyat jogja, penetapan ini adalah hal yang demokratis. jadi rezim yang berkuasa saat ini harus memahami alam pikiran rakyat jogja dalam memahami makna demokrasi. Sangat disesalkan bila untuk memahami komitment bernilai historis dan mengikat ini, rezim yang berkuasa masih tarik-ulur dengan mencari-cari celah untuk memaksakan kehendak politiknya. Insyaflah untuk tidak sekali-kali mencederai hati rakyat jogja. sudah begitu banyak masalah bangsa yang kompleks dan sarat komplikasi, jangan ditambah dengan masalah baru yang akhirnya nanti menjerat negeri ini dalam pusaran ketidakstabilan politik yang tidak perlu.

mental hipokrit


















dan bila direnungkan sungguh-sungguh, negara seperti ada dalam awang-awang, rakyat seperti hidup terasing dan terpisah dari struktur formal kenegaraan. para birokrat, sebagian besar hanya bekerja serius bila ada masalah yang terblow up oleh media massa. ini refleksi dari sikap berpikir bangsa yang penuh kemunafikan atau hipokrit. ambil ilustrasi paling dekat, bagaimana seharusnya kaum birokrat bekerja lebih keras, gigih dan simultan dalam mengatasi korban bencana gempa di tasik sehingga yang tergambar di sana, bagaimana hiruk pikuk semua birokrat dan aparat melayani, mengayomi dan mencarikan solusi tepat dalam masa proses tanggap darurat. tapi yang terlihat di sana sekali lagi memberi gambaran yang memilukan, betapa rakyat yang sudah tertimpa bencana, harus berjuang sendiri untuk mencari makan dan tidur agar dapat bertahan. Sementara anak-anak dan orang tua jompo sangat rentan terhadap situasi seperti itu. para menteri terkait, bahkan presiden dan wakilnya, hanya nongol sebentar sudah itu melenggang lagi ke jakarta. bila mereka sosok yang revolusioner, seharusnya mereka tetap berada di sana, tulus berkorban waktu untuk tidur semalam bersama rakyat yang berduka, dan menunjukkan empati sosial tinggi dalam situasi melewati hari-hari berat. jadi sungguh memilukan gambaran umum tentang kehidupan berbangsa dan bernegara kita.

menuju revolusi!














yakinlah, tak akan pernah muncul sosok sang ratu adil. dan yakinlah tak akan ada perubahan besar di negeri ini, kecuali bila muncul kesadaran sosial bersama untuk mengakhiri kondisi ini. tuhan tak akan pernah mengubah, bila kita sendiri sebagai bangsa tak mau mengubahnya. bangsa ini harus menemukan kembali spirit dan karakternya sebagai bangsa pejuang, bangsa revolusioner, bangsa yang bermental tangguh, bercirikan watak ksatria, konsisten tulus melaksanakan ideologi pancasila dan konstitusi uud 1945 yang murni, dan patriotik memajukan bangsa dan negaranya, tidak serba pura-pura, tidak sekadar lips service, tidak sekadar artificial. jadi mulai kini, lakukan sesuatu. jangan pernah bersikap cuek apatis menyaksikan kesewenangwenangan satpol pp menggebuki rakyat miskin, atau membiarkan kondisi sosial jadi makin kacau akibat korupsi, jangan pula sekadar jadi penonton, tapi ayo bangun gerakan moral kebangsaan untuk mendorong terjadinya perubahan besar melalui jalan: revolusi sosial!

(mas ab, dari padepokan sunyi di kaki merapi)

Jumat, 04 September 2009

duka gempa tasik


















salam revolusi! saudara sebangsa, kaum revolusioner di seantero negeri menyatakan simpati mendalam dan turut berdukacita terkait musibah gempa dahsyat berkekuatan 7,3 sr yang mengguncang sepanjang pesisir selatan jawa, sumatera dan bali, hari rabu (2/9) pukul 14.55 wib. sampai hari ini (4/9) tercatat sudah 53 tewas, 40 dinyatakan hilang, ratusan terluka, ribuan lainnya tinggal di posko pengungsian. menyusul gempa di tasik, sepekan kemudian jogja pun diguncang gempa 6,8 sr dengan pusat gempa di kawasan wonosari.

solidaritas sosial














kinilah saatnya bagi mereka yang hidupnya berkecukupan untuk mengulurkan tangan dan berbagi dalam ikatan solidaritas kebangsaan dan kemanusiaan. segeralah membantu dan menolong saudara sebangsa yang sedang kalut, bingung dan berduka. dengan bersedekah, kesucian harta yang dimilikinya dapat terjaga. selain itu, melalui proses tanggap darurat dan evakuasi akan terpantul seberapa tingginya kadar solidaritas kebangsaan yang kita miliki saat ini. kita pun kembali introspeksi, mengapa begitu seringnya negeri ini diterpa bencana dahsyat seperti gempa, tsunami, luapan lumpur, letusan gunung, longsor, dan angin lesus. bumi semakin tua dan ringkih. kekacauan atau perubahan iklim kini menjadi fokus masyarakat dunia yang dalam satu abad terakhir ini begitu rakus mengeksploitasi alam dan sumber energi, sehingga alam “menyesuaikan” titik keseimbangan barunya, dan hal ini dapat menimbulkan dampak bencana alam yang tak terkirakan kengeriannya.

roboh dan luluh lantak













gempa tektonik yang mengguncang tak lebih dari 35 detik dan berpusat di kedalaman 30 km di dasar samudera indonesia, atau sekitar 142 km dari kabupaten tasikmalaya itu, juga merusak dan merobohkan ribuan rumah, gedung sekolah, tempat ibadah, puskesmas dan perkantoran. ketika gempa mengguncang, kepanikan terjadi di mana-mana, terutama di perkantoran jakarta pada saat jam kerja. musibah gempa ini, sekali lagi mengingatkan pada bangsa ini bahwa letak geografis tanah air kita memang berada tepat di atas patahan lempengan bumi yang sangat aktif bergerak dan rentan menimbulkan bencana gempa dan tsunami.

catatan bencana gempa













media kompas mencatat bahwa gempa yang menimpa negeri ini dalam rentang tiga dasawarsa terakhir meliputi gempa di papua (7,1 sr, 1976), dan kembali mengguncang papua tahun 1981 (6 sr), ntt (6,8 sr, 1992), pandeglang (6,0 sr,1999), bengkulu (7,3 sr), papua (7,4, 2002), berturut-turut mengguncang nabire, papua (6,9, 2004) dan terjadi lagi di tahun yang sama dengan kekuatan 6,4 sr. kemudian, gempa di alor, ntt (6 sr, 2004), lalu disusul gempa dan tsunami dahsyat yang meluluhlantakkan bumi aceh dan nias (sumut) pada 26 desember 2004 dengan kekuatan 8,2 sr. sedikitnya 200 ribu jiwa tewas dalam bencana gempa yang monumental sepanjang awal abad 21 ini.

gempa tasik, gempa century













kemudian, gempa kembali mengguncang nias, sumut, (8,7 sr, 2005), disusul di pangandaran, jabar (6,8 sr, 2006), dan baru kemudian mengguncang bantul (jogja) dan klaten (jateng) dengan kekuatan 5,9 sr pada 27 mei 2006, menelan korban sedikitnya 5800 jiwa. setelah absen dua tahun, barulah mengguncang lagi pada 2 september 2009 di tasikmalaya dengan kekuatan 7,3 sr. kaum revolusioner berharap, gempa di tasik ini semoga saja tidak menenggelamkan “skandal gempa” penggelontoran uang negara 6,7 trilyun untuk bank century yang kolaps, bangkrut dan sistemik.

bangsa yang tertinggal













kini saatnya mengulurkan tangan dan berbagi sebagai wujud solidaritas kebangsaan dan kemanusiaan. negeri ini sesungguhnya kaya potensi, namun terbukti tak mampu mengelola kekayaan sumber daya alam dengan baik. 34 juta jiwa rakyat miskin masih saja menanti harapan dan janji-janji. sementara bencana datang silih berganti. kita malu dengan tingkat kemakmuran yang telah dicapai dan dinikmati oleh negara tetangga yang wilayahnya jauh lebih kecil seperti singapura atau malaysia. meski masih serumpun, tapi mereka amat progresif dan visioner dalam mengelola aset sumber daya alam dan sumber daya manusianya.

oh, century













bencana alam datang silih berganti, dan bangsa ini kembali berkutat dengan beban masalah baru yakni sibuk mengaudit proses penggelontoran uang negara yang kerugiannya ditaksir mencapai senilai 9,6 trilyunan. kerugian ini sebagai konsekuensi demi menyelamatkan bank century yang kolaps, bangkrut dan sistemik. sungguh ini merupakan kebijakan yang mengusik rasa keadilan rakyat. diduga, masih terdapat puluhan bank lagi yang mengalami kebobrokan manajamen dan berpotensi bangkrut serta mengguncang stabilitas perbankan nasional kita. ini benar-benar absurd, abnormal. semua ini mencerminkan standar moral bangsa sudah berada di titik nadir. kejayaan nkri tidak mungkin dapat terjaga baik bila dilandasi fundamental moral kebangsaan yang rapuh. harap diingat, skandal perbankan yang traumatis pada masa lalu melalui kasus blbi jilid satu, belum lagi tuntas. tetapi kini, masalah penggelontoran uang negara 6,7 trilyun ke bank century, akan potensial menjadi blbi jilid dua. para pengemplang blbi jilid satu, kini masih bebas gentayangan di luar negeri untuk menikmati masa “pensiunan” pembobolannya. dan aparatur kita belum optimal menunjukkan prestasi spektakulernya seperti ketika tim densus 88 yang heroik mampu memburu, mengintai dan menangkapi jaringan radikalisasi agama.

menumpas koruptor

















kita renungkan musibah bencana yang kerap menimpa negeri ini. dan menjadi relevan karena momentumnya tepat dengan puasa ramadhan tahun 1430 hijriyah. bencana alam datang tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan kerakusan peradaban manusia dan terkait erat dengan otoritas tuhan dalam menegur umat manusia yang durhaka. baca cermat kitab suci yang didalamnya memuat bagaimana tuhan melaknat dan menghancurkan peradaban bangsa-bangsa yang durhaka serta mengingkari karunia nikmatnya. dan kemerdekaan bangsa ini sejatinya merupakan karunia nikmat yang harus disyukuri. kemerdekaan tidak turun dari langit, melainkan diperjuangkan, direbut dengan pertaruhan nyawa dan tumpah darah para syuhada, pejuang tak dikenal dan kegigihan pahlawan pada masa perang heroik kemerdekaan dulu. kaum radikal agama yang militan, sejatinya sama“berbahaya”-nya dengan para koruptor penghianat bangsa. mereka harus diburu ke manapun, dijebloskan ke dalam bui untuk waktu yang sangat lama. meski bagi kaum revolusioner tak cukup bagi koruptor semacam kasus pengemplang blbi sekadar mendekam dalam bui. mereka seharusnya diekskusi dengan cara ditenggelamkan di laut dalam pada tengah malam buta, dan diberi pemberat bandul besi atau semen yang bertuliskan ini, “tuhan, terimalah jasad koruptor penghianat bangsa. tak pantas baginya dikubur di bumi ibu pertiwi yang harum bersimbah darah para syuhada, para pejuang dan para pahlawan penegak kedaulatan bangsa dan negara. tuhan, kami akan lebih sering datang ke tengah lautan pada tengah malam buta, untuk menenggelamkan kembali para koroptor dan para penghinat bangsa lainnya. jayalah bangsaku, jayalah negeriku, amin!”.

bobroknya moral bangsa


















segera sujud khusyuk, tundukkan hati, dan jadilah pejabat atau anggota parlemen yang lurus hati, dan ingatlah selalu sumpah jabatan yang sakral terucapkan. jangan khianati rakyat miskin dan jangan ingkari cita-cita kemerdekaan bangsa, karena tuhan pasti akan menimpakan banyak bencana lebih dahsyat lagi. ini adalah janji tuhan seperti yang termaktub dalam kitab suci (firman tuhan). dan tuhan tak pernah tidur dalam sekejap pun. jangan sampai air mata rakyat miskin jatuh menitik ke bumi. karenanya jangan main pentung saat menertibkan pedagang kaki lima, atau menggusur keluarga veteran atau purnawirawan. gunakan cara-cara beradab sesuai dengan nafas ideologi pancasila. kaum muda yang berjiwa revolusioner di seantero negeri harus mencermati sungguh-sungguh berbagai masalah kebangsaan yang amat memprihatinkan dan mengusik rasa kemanusiaan dan keadialan rakyat seperti skandal bank century, pengemplang blbi jilid satu, dan kejahatan penghianatan lainnya seperti penjualan aset negara, pembalakan hutan, konspirasi internal di kalangan penegak hukum yang ujung-ujungnya membebaskan pesakitan koruptor dan kebobrokan moral kalangan birokrat negara yang berlangsung sistemik dan melemahkan fundamen kedaulatan bangsa. kita sadari bahwa kebobrokan moral bangsa ini harus segera diakhiri dengan segala cara, karena ini jelas-jelas menjauhkan bangsa ini dari cita-cita proklamasi kemerdekaan yang menggema 64 tahun silam.

negeri kaya, sia-sia















bencana alam yang datang silih berganti tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan kerakusan peradaban manusia dan juga terkait dengan otoritas tuhan dalam menegur umat manusia yang durhaka. baca cermat kitab suci yang didalamnya tuhan menghancurkan peradaban bangsa-bangsa yang durhaka dan mengingkari karunia nikmatnya. kemerdekaan bangsa ini merupakan karunia nikmat yang harus disyukuri. kemerdekaan tidak turun dari langit, melainkan diperjuangkan, direbut dengan pertaruhan nyawa dan tumpah darah para syuhada, pejuang tak dikenal dan kegigihan pahlawan pada masa perang heroik kemerdekaan dulu. generasi saat ini harus segera tampil ke depan, menyelamatkan kondisi bangsa dari kehancurannya, memberi pengayoman dan perlindungan jiwa raga kepada segenap anak bangsa, membangun negeri dengan etos kerja keras dan kerja cerdas, kukuh tegar dalam prinsip menjunjung nilai-nilai kedaulatan, tidak menghianati cita-cita kemerdekaan bangsa dan memiliki komitmen pengabdian tinggi untuk membantu rakyat miskin tanpa diskriminasi. jangan sia-siakan kekayaan sumber daya alam di negeri ini, dan segera makmurkan rakyatnya. jangan sampai rakyat terpaksa eksodus dari negeri yang kaya sumber daya ala mini, lalu hidup teraniaya sebagai jongos, babu dan budak yang sewaktu-waktu pulang dipetimatikan. bila tuhan murka, maka akan datang lebih banyak lagi bencanayang lebih dahsyat. terlalu banyak kepura-puraan, pura-pura mengadili koruptor, pura-pura berempati atas nasib rakyat miskin, pura-pura menyelengarakan pemilu yang jurdil, pura-pura menjadi anggota parlemen baru yang aspiratif, pura-pura menjadi pengemis, pura-pura menjadi bangsa yang berdaulat. kepura-puraan inilah yang membuat bangsa ini tak pernah beranjak maju, tapi dibelit banyak kasus akibat salah urus negara. dan ingat, tuhan tak pernah tidur dan selalu mendengar keluh kesan rakyat yang teraniaya hidupnya.

ingkar ideologi















sekali lagi, semoga bencana yang datang silih berganti ini bukanlah ekspresi kemurkaan atau laknat tuhan yang tak berampun. kita masih ingat kengerian letusan merapi yang memporak-porandakan sebuah dusun di kaki merapi. terkait bencana beruntun ini, kita perlu mawas diri. selain itu, kepada para bankir nasional yang tak bermoral, selekasnya insyaf atas dosa sosial yang diperbuatnya. kepada aparat, bekerjalah dengan sikap lurus hati sesuai dengan bunyi sumpah jabatan yang sakral itu. bagaiman pun skandal perbankan harus selekasnya diatasi dengan solusi riil yang progresif. Jangan sampai diendapkan seperti kasus peristiwa pelanggaran ham berat pada masa lalu, yang dibiarkan mengambang atau menggantung tanpa penyelesaian tuntas. bagaimana mungkin bangsa ini dapat berdiri tegak menyebut diri sebagai bangsa besar yang berdaulat penuh, karena sejatinya, kondisi sosial bangsa ini amatlah rapuh, fakta di permukaan justru mencerminkan standar moral kebangsaan yang amat rendah serta tidak menjunjung tinggi nilai-nilai ideologis pancasila dan konstitusi uud 1945 yang murni.

introspeksi bencana















sejenak, mari renungkan musibah bencana yang secara terus menerus menimpa negeri ini. renungan ini menjadi relevan momentumnya karena bertepatan dengan umat islam menunaikan separuh bulan puasa ramadhan tahun 1430 hijriyah. kita masih ingat kengerian dari dahsyatnya letusan gunung merapi pada tahun 2006, yang menggelontorkan wedus gembul dan erupsi material vulkanis dalam jumlah yang amat besar. juga kita ikut prihatin dengan penderitaan nasib korban lumpur lapindo yang telah menenggelamkan desa-desa di sidoarjo, dan meninggalkan rasa keputusasaan yang panjang pada ribuan para korban.

ingat pengorbanan pejuang



















semoga bencana yang datang silih berganti, bukanlah ekspresi kemurkaan atau laknat tuhan atas bangsa ini yang telah menyia-nyiakan karunia kemerdekaan, dan ingkar nikmat atas kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya. kita masih ingat dahsyatnya bencana akibat jebolnya situ gintung beberapa waktu lalu. semula kita mengira jebolnya situ gintung akan menjadi “gong penutup” dari akhir berkuasanya rezim blt ini. ternyata bencana gempa tasikmalaya, menyusul. guncangan gempa di tasikmalaya, sama dahsyatnya dengan guncangan gelontoran dana untuk menginfus bank century yang kolaps dan sistemik. potensi kerugian negara dapat mencapai lebih 9 triliyunan. lengkap sudah bencana beruntun mengantar romantika perjalanan rezim penguasa blt ke titik akhir masa bhakti pengabdiannya yang dironai dengan prestasi pemilu buruk penuh kecurangan serta amburadulnya dpt bermasalah. semoga, bencana beruntun ini bukanlah ekspresi kemurkaan tuhan yang tak berampun. harus diakui, bangsa ini harus sungguh-sungguh mewujudkan cita-cita “sakral” proklamasi kemerdekaan dan konstitusi uud 1945. bangsa ini jangan sampai mengingkari pengorbanan besar dari para leluhur bangsa, pejuang, pahlawan dan para pendiri nkri. bertaubatlah bangsaku, dan segeralah kembali ke jalan lurus revolusi 45.

(mas ab, dari padepokan sunyi di kaki merapi, turut prihatin dan berduka)