Minggu, 07 Februari 2010

bait empat


(sajak mantra revolusi, karya arifin brandan ~ copyright@2010 ~ aruscitra@yahoo.com)


(4)
hur hursah revolusi! pranata sosial bangsa remuk redam. hukum jadi mustahil ditegakkan. keadilan adalah absurditas yang mewah. rakyat bingung dan pontang-panting kehilangan pemimpin. dan pemimpin kehilangan tongkat keteladanannya. hari esok ibu pertiwi seperti terghempas dalam lorong gelap panjang. jutaan anak bangsa eksodus dari tanah yang subur, bertahan hidup menjadi kuli kasar, dan sedikit yang beruntung jadi kacung, jongos, babu, tapi lebih sering dianiaya bagai budak tanpa harga diri. ratusan anak bangsa terpaksa pulang dalam peti mati. air mata ibu pertiwi tak terperi. arwah para martir pejuang proklamasi, meradang hingga kini. bangsa sebesar ini, bagai barisan bebek liar dan kerbau letoy yang selalu dicucuk hidungnya. tiupkan mantra penyembuh, mantra revolusioner: “sir sir pong dele gosong, dudu sanak dudu kadang, yen mati melo kelangan. sir sir pong, cuah! sebrat singkir kapitalis. sebrat sungkur neolib, sebrat ganyang nekolim. cuah..cuahhhh!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar