Selasa, 22 Desember 2009

arogansi satpol pp



(wajah arogansi satpol pp mengingatkan kita pada kebengisan kolonialis kompeni voc

apakah rezim penguasa atau para pejabat saat ini, memiliki sensitifitas moral kebangsaan seperti yang kita harapkan? rasanya, tidak! kini, rakyat harus segera bertindak dengan membangun gerakan perlawanan untuk menyudahi praktik kekuasaan yang jelas-jelas tak memihak rakyat miskin yang jumlahnya mencapai 40 juta, dan 9 juta sarjana penganggur. lihatlah, di antara rakyat miskin itu, terpaksa ada yang menjadi pedagang kakilima, yang menjajakan dagangannya di atas lapak-lapak yang didirikan darurat di trotoar jalan. mereka tak punya pilihan pekerjaan. tapi lihatlah, sikap bengis dan perlakuan moral satpol pp di berbagai daerah terhadap rakyat miskin yang sangat terpaksa menggelar lapak-lapak dagangannya demi menafkahi keluarganya. atas dalih ketertiban sosial, satpol pp tampak arogan dan garang memperlihatkan wajah kolonialis voc-nya dengan mengobrak-abrik lapak dagangan rakyat. tak berhenti di situ, satpol pp juga menggebuki mereka yang melawan. sungguh tidak beradab perlakuan kasar satpol pp di berbagai daerah. tampaknya, mereka harus ditraining psikologi, dan dibekali wawasan sejarah bahwa tak mungkin kemerdekaan dapat diraih bila rakyat di seantero negeri tidak ikut berjuang dan berkorban demi merebut kemerdekaan. tanyakan kepada arwah jenderal sudirman, bapak tni yang teguh dan santun itu, bagaimana fakta sejarah memperlihatkan menyatunya rakyat desa dengan tni selama perang gerilya. tidakkah mereka membaca atau menghayati sejarah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar