Rabu, 11 November 2009

karakter pejuang


(bung tomo, usia 25 tahun maju ke medan perang, menggelorakan semangat juang yang patiriotik melalui corong radio, menghadang bombardir tentara nica/kolonialis belanda di tahun 1945)


sutomo, dikenal sebagai bung tomo, lahir di kampung blauran, surabaya. ayahnya bernama kartawan tjiptowidjojo. ibunya berdarah campuran jawa tengah, sunda, dan madura. ayahnya adalah seorang serba bisa. pernah bekerja sebagai polisi di kotapraja, dan pernah menjadi anggota sarekat islam, sebelum akhirnya pindah ke surabaya dan menjadi distributor lokal untuk perusahaan mesin jahit singer. bung tomo dibesarkan di rumah yang sangat menghargai pendidikan. sejak kecil karakternya mulai terbangun, terbiasa berbicara terus terang dan penuh semangat. pada usia 12 tahun, ketika terpaksa meninggalkan pendidikannya di mulo, bung tomo melakukan berbagai pekerjaan kecil-kecilan untuk mengatasi dampak depresi yang melanda dunia saat itu. belakangan ia menyelesaikan pendidikan hbs-nya lewat korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus. lalu ia bergabung dengan kbi (kepanduan bangsa indonesia). diakuinya, bahwa filosofi kepanduan, ditambah kesadaran nasionalisme yang diperolehnya dari kelompok ini dan juga dari kakeknya, merupakan pengganti yang baik bagi pendidikan formalnya. pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di hindia belanda yang mencapai peringkat pandu garuda. sebelum pendudukan jepang (1942), peringkat ini hanya dicapai oleh tiga orang (pribumi) indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar