Rabu, 28 Oktober 2009

81 tahun sumpah pemuda


(kaum pelajar dan kaum muda senusantara berkongres kedua kalinya, pada tanggal 28 oktober 1928, atas prakarsa perhimpunan pelajar-pelajar indonesia (pppi), dihadiri jong java, jong ambon, jong sumatranen bond, jong batak, jong celebes, jong islamieten. ikrar kongres dirumuskan oleh moehammad yamin)

salam revolusi! momentum 28 oktober senantiasa diperingati sebagai salah satu ritual kebangsaan sebagai hari sumpah pemuda. Pada tanggal itu di tahun 1928, atau tepatnya 81 tahun silam, kaum pelajar dan kaum muda senusantara berkongres untuk kedua kalinya atas prakarsa perhimpunan pelajar-pelajar indonesia (pppi) dan dihadiri: jong java, jong ambon, jong sumatranen bond, jong batak, jong celebes, jong islamieten. ikrar kongres tersebut dirumuskan oleh moehammad yamin yang substansinya mencerminkan embrio kebangsaan: “bertanah air satu, tanah air indonesia. berbangsa satu bangsa indonesia. berbahasa satu bahasa indonesia." dan kemudian, 17 tahun setelah sumpah pemuda, gerakan kebangsaan mengkristal menjadi perlawanan dalam aksi perjuangan perang kemerdekaan yang ditandai dengan momentum proklamasi eleh bung karno-bung hatta. kemederkaan adalah momentum sakral dari serangkaian panjang perjalanan sejarah bangsa, yang diawali dari berdirinya gerakan (kebangsaan) boedi oetomo pada tahun 1908, disusul dua puluh tahun kemudian kongres sumpah pemuda 1928. ini rangkaian sejarah yang romantik, heroik, patriotik.

Selasa, 27 Oktober 2009

ideologi kebangsaan

(tan malaka, bung karno, bung hatta, sutan syahrir, moehammad yamin secara ideologis mencari format yang pas untuk kondisi sosial bangsa. dan nilai-nilai (norma) sosialisme sangat cocok dengan kondisi (kultur) bangsa indonesia.

selepas kemerdekaan, indonesia terbentang indah bagai tamansari puspa bangsa. kita mengenali sosok tan malaka bagai sekuntum mawar merah yang sempat mekar, meski hanya semalam. dan bung karno, mempesona bagai bunga flamboyan yang melewati beberapa musim. bung hatta, menebar harum seperti melati putih, bung (sutan) syahrir dan juga mohamad yamin terlihat eksotis bagai bugenvil, sementara panglima besar sudirman tampak bagai bunga teratai yang merekah di tengah keluasan telaga sunyi. inilah mozaik tamansari puspa bangsa di era rezim revolusi 1945 yang heroik romantik. pada tahun-tahun pertama kemerdekaan, atau ketika kedaulatan penuh sudah dicapai, maka bersemailah konsepsi kebangsaan dengan berbagai disiplin pendekatan ideologis. namun yang menonjol pada pergulatan pemikiran yang berkembang saat itu, adanya satu tautan benang merah pada pemikiran mereka bahwa idealisasi kebangsaan yang bercorak sosialisme sangat cocok dengan kondisi (kultur) bangsa indonesia. maka cermati nafas dan jiwa ideologi pancasila serta uud 1945 yang berbasiskan nilai-nilai normatif sosialisme, egalitarianisme, dan acuan filosofi kegotongroyongan. akan tetapi, ketika rezim revolusi yang digerakkan oleh bung karno dkk sedang melakukan konsolidasi kebangsaan, muncul berbagai pergolakan pemberontakan daerah seperti d.i/t.i.i, jatuh bangunnya kabinet, dan gagalnya konstituante merumuskan konstitusi baru, disusul dampak internasional tatkala bung karno memprakarsai sekaligus menggelorakan gerakan nonblok di tengah konfrontasi dua kekuatan blok kapitalis barat dan amerika dengan blok sosialis komunis uni soviet, kuba, china, eropa timur. situasi menjadi benar-benar genting, ketika bung karno menjadi berang dengan berdirinya negara malaya (kini malaysia) yang dibidani oleh inggris. komplikasi politik luar negeri dan dalam negeri mencapai titik didihnya ketika perekonomia bangsa terus memburuk dan bung karno melancarkan mobilisasi umum untuk program "ganyang malaysia". pelan dan pasti, bung karno letih menghadapi pasang surut gelombang pertikaian, konflik, demonstrasi, perekonomian rakyat yang morat-marit. banyak hikmah dapat direnungkan dari perjalanan maupun perjuangan politik bung karno ketika dengan gigih dan gagah menggelorakan semangat bangsanya untuk terbebas dari cengkeraman nekolim (neokolonilisme dan imperialisme), bahkan sungguh-sungguh tak gentar menghadapi hegemoni rezim kapitalisme internasional melalui berbagai perlawanan konseptual.

tamansari puspa bangsa

(bung karno, bapak bangsa, teguh dan konsisten mengayomi bangsa dan membiarkan seribu bunga ideologi kebangsaan tumbuh mekar di bumi tamansari puspa bangsa)

sejak tahun-tahun awal kemerdekaan, bung karno membiarkan seribu bunga tumbuh mekar di tamansari puspa bangsa. tan malaka mengguratkan ideologi sosialis (komunis) yang lebih militan, ketimbang sosialis demokrat ala syahrir yang pragmatis, bahkan cenderung kompromistis. bung karno sebagai bapak bangsa membiarkan indonesia menganut ideologi (pancasila) yang terbuka, membiarkan semua konsepsi paham ideologis tumbuh mekar menghiasi tamansari puspa bangsa. di situlah dialetika sejarah bangsa dipertaruhkan. sepanjang tahun 1945-1965, bung karno konsisten mengawal atau menjaga tamansari puspa bangsa, tempat bersemainya pergulatan pemikiran ideologis kebangsaan terjadi amat intens dan dinamis; sampai pada akhirnya anasir-anasir asing (intelejen cia) ikut nimbrung dalam dialetika revolusi 1945, dan mulai menebarkan kakitangannya di tubuh bangsa. klimaks dari ini, pengaruh anasir asing makin vulgar, dan lalu mengadu domba komponen bangsa yang berpuncak pada tragedi kelabu peristiwa g-30-s 1965. luka trauma pada tubuh bangsa masih terasakan hingga saat ini. peristiwa tragedi itu, sampai hari ini, dikenang sebagai kontroversi sejarah yang tiba-tiba saja digembok, dan belum sempat dimaknai dengan satu tafsir kebenaran.

chaos dan kontroversi peristiwa 1965


(pada pemilu tahun 1955, pki termasuk partai 5 besar teratas bersama pni dan partai nahdatul ulama. ketika bung karno menerbitkan dekrit presiden tahun 1959, dan dimulainya rezim "demokrasi terpimpin", pki berdiri teguh menyokong bung karno)

satu hal yang mungkin masih diingat oleh generasi 50 dan 60-an, bahwa pada hari-hari menjelang puncak peristiwa kelam itu, segala macam fitnah dan pertikaian kasat mata, merebak sporadis di berbagai daerah. akselerasi peristiwa itu berpuncak ketika gugurnya 7 (jenderal) pahlawan revolusi, dan pada tahun-tahun setelah peristiwa itu terjadilah situasi chaos: penangkapan, pembunuhan, pembantaian yang semua ini terjadi secara masif, tak terkendali, dan tak mencerminkan sedikit pun moralitas (ideologi) pancasila. akal sehat bangsa, lenyap seketika. rasa kebangsaan, tak bersisa. rasa persatuan, sirna. inilalah catatan gelap sejarah bangsa. epilog dari peristiwa itu, rezim revolusi bung karno, disudahi dengan cara yang amat menyakitkan. bung karno diasingkan dari rakyat, hingga akhir hayatnya. para petinggi pki, dieksekusi tanpa diadili. partainya dibubarkan, ideologinya “diharamkan”. simpatisan pki, di mana pun berada diburu, ditangkapi dan dihukum sesuai tingkat “kedosaan” klasifikasi “a, b, c, d”. peristiwa kelabu g-30s sampai hari ini masih menyimpan misteri dan kontroversi. beberapa hipotesis menyebutkan, bahwa peristiwa pemberontakan ini sengaja diciptakan oleh soeharto untuk merebut kekuasaan dari rezim revolusi bung karno. ada juga analisis lemah yang mengatakan bahwa bung karno merekayasa peristiwa ini demi melanggengkan status quo kekuasaannya, dan tidak dirongrong oleh para jenderal (angkatan darat). juga ada teori yang mendekati obyektivitas kebenaran dengan menyebut bahwa c.i.a harus melibas paham ideologi komunis internasional yang dijadikan platform pki (ketua comitee central dn aidit) dan sekaligus menggulingkan bung karno yang mengayomi komunis dan anti nekolim. dalam melancarkan operasi kudeta ini, c.i.a "mensponsori" soeharto, yang telah lama menyimpan sentimen pribadi pada rezim bung karno. maka direkayasalah peristiwa g-30-s dengan mengkambinghitamkan rezim pki. sampai di sini kaum muda bangsa ini seperti dihadapkan pada wilayah labirin abu-abu sejarah bangsa.

bung karno dan kaum muda


(bung karno, bapak bangsa, proklamator, pemimpin besar revolusi, penyambung lidah rakyat indonesia)

kini tampaknya, bung karno hanya hidup dalam jiwa kaum muda sebatas sosok figur (imajiner) dalam dongeng sejarah bangsa. peran historis bung karno telah direduksi menjadi hanya berada di wilayah otonomi fiksi. berbagai konsepsi pemikiran kebangsaan yang revolusioner, tampaknya akan tetap teronggok dalam gudang sejarah bangsa. padahal konsepsi pemikiran bung karno yang terangkum dalam ideologi pancasila, manipol usdek, nasakom, jas merah, vivere vericoloso, masih relevan dan barangkali akan tetap kontekstual selama nkri ini berdiri.

40 juta rakyat miskin


(terabaikan rakyat miskin yang tinggal di desa berbasiskan pertanian dan kemaritiman)

sejak peristiwa itu, rezim militer soeharto beroperasi secara otoriter dan represif. haluan kebijakan diarahkan tidak lagi berjiwa sosialistis seperti diamanatkan dalam (ideologi) pancasila dan uud 1945; melainkan kebijakannya bergerak ke poros kapitalisme ala amerika. dan ironinya, poros ini masih mengakar kuat dipraktikan oleh rezim yang berkuasa saat ini. dampak dari kebijakan ini, spirit nasionalisme dan patriotisme memudar dalam realitas kehidupan sosial kebangsaan dewasa ini. kebijakan pembangunan (ekonomi), cenderung berorientasi pada sektor industri manufaktur. padahal sebagian besar rakyat indonesia tinggal di pedesaan yang berbasiskan kultur pertanian dan kemaritiman. dan sayangnya, sektor ini tak menjadi skala prioritas kebijakan, bahkan justru diabaikan. kini 40 juta rakyat indonesia hidup dalam kemeranaan siklus kemiskinan struktural. berbagai eksperimen kebijakan pembangunan tak akan mampu mengentaskan kemsikinan mereka. yang terjadi disparitas atau gap jurang kaya-miskin makin melebar. dan asset kekayaan bangsa hanya dikontrol oleh sekitar tak lebih dari 200 orang pengusaha saja.

problem kebangsaan

problem kebangsaan
(bangsa ini perlu mendorong momentum perubahan sosial melalui jalan: revolusi!)

cita-cita kemerdekaan untuk mengantar bangsa ini ke gerbang masyarakat adil, makmur, sejahtera dan sentosa, tampaknya hanya impian belaka. kecuali bila bangsa ini segera terjaga dari lamunan, dan kemudia membangun gerakan moral kebangsaan bersama serta mendorong terjadinya momentum revolusi sosial; mengubah poros kebangsaan agar kembali pada jiwa atau semangat revolusi 1945, menyudahi gaya hidup borjuasi kapitalis. dan catat ini: gaji menteri yang dibahas untuk dinaikkan, kegaduhan silang sengketa antara lembaga negara (kejaksaan-kepolisian-kpk), korupsi merebak masif tak terkontrol, pertikaian sosial antara pedagang kakilima dan satpol pp, ini akan terus mewarnai kehidupan sosial kita. karena titik masalahnya adalah sikap saling tidak percaya, sikap mengedepankan norma individualime dan materialisme. sungguh, penyakit sosial ini hanya muncul pada kondisi masyarakat yang telah dirasuki virus kapitalisme. bangsa ini perlu kembali ke spirit cita-cita revolusi 1945, simak kembali konsepsi pemikiran kebangsaan dari para ideolog besar seperti bung karno, tan malaka, bung hatta, bung syahrir, moehammad yamin. jangan terburu-buru atau bersikap apriori menyimpulkan bahwa konsepsi ideologis kebangsaan masa lalu tidak relevan lagi untuk saat ini. lihatlah fakta sosial saat ini, kita masih berkutat pada masalah seputar moralitas kebangsaan, keadilan sosial, dan kemanusiaan yang adil dan beradab. bangsa ini perlu mendorong momentum perubahan sosial melalui jalan: revolusi!(*)

(mas ab, dari padepokan sunyi di kaki merapi ~ fb/twitter/netlog: aruscitra@yahoo.com ~ http://aruscitra.blogspot.com ~ http://aruscitra.multiply.com ~ http://aruscitra.blog.friendster.com)

Rabu, 21 Oktober 2009

beethoven ~ partitur simponi kelima: für elise


(partitur simponi kelima, karya komponis legendaris dari jerman ludwig van beethoven 1770 di bonn, wafat 26 maret 1827 di wina. karya monumentalnya simfoni kelima dan kesembilan, dan juga “für elise” yang masyhur itu...)

salam revolusi! ayo bung, silahkan teguk dulu secangkir kopi jahe ini. Yuk kita nikmati koleksi klasik romantik dari para komponis masyhur dunia seperti bach, beethoven, handel, mozart, shcubert, atau antonio vivaldi. Yup, sambil duduk selonjor di balai-balai bambu, menatap lanskap merapi yang menjulang kokoh dan hening. dalam kebisuan merapi, tetap saja ia menyimpan potensi bencana yang sewaktu-waktu meniupkan gelombang awan panas atawa wedhus gembel. dan tak jauh dari tempat kita duduk kongkow sambil menyimak musik klasik, kita nikmati pesta kerja di kali bebeng dan kali gendol di mana jutaan metrik material pasir berkualitas dan batu-batu, terhampar luas. ratusan truk hilir mudik mengangkuti pasir dan batu-batu, dan seolah tak pernah ada habis-habisnya dikeduk atau diangkuti oleh ratusan truk yang hilir mudik sabarn hari. ratusan pekerja muda terlibat dalam irama pesta kerja di kaki merapi itu. sungguh menakjubkan kekayaan alam bumi indonesia. sungguh melimpah sumber daya energi yang dimiliki negeri ini. tapi mengapa dan mengapa, masih terdapat 40 juta rakyat di negeri ini, hidup merana dalam kemiskinan. mengapa masih ada jutaan anak muda terpaksa hengkang dari desa-desa, lalu tinggal di negeri yang jauh, sekadar mencari nafkah dan terpaksa hidup sebagai babu, jongos bahkan ada juga yang diperlakukan sebagai budak teraniaya. Bukan satu dua cerita tentang pekerja kita yang pulang sudah terbujur kaku di dalam peti mati, akibat dianiaya sang majikan. Menyaksikan insiden itu, mengapa 230 juta penduduk di negeri ini hanya diam membisu? Sudah lenyapkan jiwa nasionalisme dan patriotisme bangsa ini? Sudah hilangkah kepekaan sosial kebangsaan kita? Mengapa terasa makin jauh perjalanan bangsa ini dari cita-cita kemerdekaan yang mendambakan masyarakat sejahtera yang adil makmur dan sentosa? sungguh memilukan hidup di negeri yang kaya alam, namun hanya dinikmati secara rakus oleh tak lebih dari seorang orang pengusaha kapitalis saja. Sungguh ironi, negeri yang didiami 230 juta jiwa ini, justru aset kekayaannya hanya dikontrol oleh segelintir orang saja. negara seperti tidak mampu menyejahterakan rakyatnya. Haluan kebijakan dan strategi pembangunan di negeri ini – sejak era orde baru – telah direduksi untuk kepentingan segelintir para kapitalis. Sementara 40 juta rakyat miskin, hanya diberi harapan mimpi tentang masyarakat sejahtera dan adil makmur. Karenanya kaum revolusioner di seantero negeri harus bangkit bersatu, memutar kembali haluan kebijakan pembangunan kita dari yang selama ini berorientasi pada kapitalisme liberal menjadi kebijakan yang berhaluan sosialitis, dan ini selaras atau sejiwa dengan cita-cita kemerdekaan dulu yang ingin membebaskan negeri ini dari cengkeraman nekolim (neokolinialisme dan neoliberalisme). Kita tahu selama ratusan tahun, kekayaan alam bumi nusantara telah dieksploitasi oleh kolonial eropa (portugis, inggris, belanda). ratusan armada perahu layar yang besar, merapat di pelabuhan nusantara. Mereka berbondong-bondong mengeduk kekayaan alam dan menancapkan hegemoni niaganya melalui berbagai strategi. mereka angkuti rempah-rempah, karet, pala, kelapa sawit, kayu cendana, kayu jati, kekayaan tambang seperti bata bara, nikel dan emas. Itu mereka lakukan selama ratusan tahun, dan bangsa kita yang masih tercerai berai dalam bentuk kerajaan-kerjaan kecil yang tidak terorganisir dengan baik, hanya diadu domba tak berdaya. Praktik adu domba itulah yang kini tetap berlangsung melalui berbagai klausul regulasi undang-undang yang tidak berpihak pada rakyat. Para penguasa tidak mengabdi untuk rakyat, melainkan berkongsi dengan para kapitalis global, diajak duduk manis sambil menyantap hidangan lezat di antara para tamu terhormat, kemudian dininabobokan dalam irama orkestra yang menyajikan nomor-nomor masyhur dari para komponis dunia. 40 juta rakyat miskin hidup merana sepanjang sejarah indonesia merdeka. Mereka tak akan beranjak dari status kemiskinan, selama mereka tidak segera mengorganisir diri menjadi kekuatan revolusioner yang dapat mempengaruhi secara langsung kebijakan pembanganan nasional. Mereka akan selamanya hidup dalam siklus kemiskinan dan sekadar diberi harapan dan janji-janji tentang masyakat sejahtera, yang adil makmur dan sentosa. ayo kawan, teguk wedhang jahe dan nikmatilah nomor musik klasik dunia.

antonio lucio vivaldi (4 maret 1678– 28 Juli 1741)


(komponis barok dari italia, antonio lucio vivaldi, lahir 4 maret 1678–28 Juli 1741)

…ayo, teguk secangkir wedhang jahe dan nikmatilah alunan nomor dari komponis barok italia: antonio lucio vivaldi. Alunan iramanya mengantar kita pada peristiwa ratusan tahun silam ketika bangsa ini dijajah. Bagaimana bisa bangsa ini dijajah oleh bangsa yang luas wilayahnya kecil seperti belanda dan jepang. Ya, karena bangsa ini dulu tercerai-berai, dan tidak terorganisir dengan baik. Karenanya bangsa ini tak meliki elan perlawanan yang revolusioner. Baru pada awal abad 20, putera sang fajar bung karno tampil dengan gelora kebangsaan. ia menyatukan kekuatan bangsa yang tercerai-berai dalam satu semangat perlawanan kemerdekaan. bangsa ini pun baru bangkit mengadakan perlawanan terhadap cengkeraman kolonial yang berpuncak pada momentum revolusi 45 diproklamasikan oleh dwi tunggal bung karno dan bung hatta. Sejak mulai sat itu, perang gerilya yang heroik romantik berkobar, dan dimobilisasikan satu komando oleh panglima besar jenderal sudirman.. jalan untuk mencapai kedualatan penuh, dironai peristiwa perjuangan gigih, banjiran darah, airmata dan jutaan nyawa pejuang melayang. dan kemerdekaan yang kita raih, tidak turun sekonyong-konyong dari langit hampa. Kini, nasionalisme dan patriotisme bangsa ini terus meredup, dilibas oleh budaya gaya hidup kapitalisme, hedonisme, liberalisme. iiwa pancasila surut dari nafas bangsa ini, akibatnya ribuan pejabat dan birokrat menjadi pesakitan koruptor. nilai luhur budaya bangsa, kini dipajang di gudang sejarah yang berdebu. bangsa ini harus segera kembali ke spirit 45. satu kata pekik tak gentar: revolusi! Hanya satu kata untuk menyudahi kebobrokan bangsa dan kebangkuratan negara yang ditindih utang tujuh turunan, yakni: revolusi!

johann sebastian bach ~ bist du bei mir from the anna magdalena not book


(komponis masyhur dari jerman, johann sebastian bach, 1685-1750)

..bung, jangan malu-malu. ayo, sruput lagi secangkir kopi jahe, nikmati dulu alunan komponis sebastian bach lewat “bist du bei mir from the anna magdalena not book”. lengkapnya bernama johann sebastian bach, lahir di jerman, 1685-1750. pada nomor ini, iramanya kalem, syahdu, mencerminkan tarikan nafas orkestra yang elegan. tapi janganlah membayangkan lantai dansa dipenuhi pasangan tuan-noni kolonial belanda. bayangkan saja kemiskinan bangsa ini, kemiskinan 40 juta rakyat yang tinggal di desa dan di kolong jembatan tol serta di sepanjang bantaran kali yang kumuh. bayangkan juga tentang pudarnya nasionalisme dan patriotisme di dada kaum muda perkotaan. Kita sadari, belum seabad kita merdeka. sungguh memilukan. kini, ada 40 juta rakyat hidup di bawah garis kemiskinan, dan sebagian besarnya tinggal di desa-desa, hidup sebagai petani, nelayan, dan yang lain berjejalan di kota-kota besar. mereka tidur di kolong jembatan tol, ada juga yang menghabiskan usianya di gubuk-gubuk reyot yang berdiri di sepanjang bantaran kali kumuh yang airnya keruh. ada yang terpaksa menjadi pemulung, gelandangan, pengemis, buruh kasar, dan pedagang kaki lima yang meramaikan jalan-jalan raya. realitas sosial yang memilukan ini harus segera disudahi atau diakhiri. karena spirit kehidupan yang terlihat tak sejalan dengan cita-cita revolusi kemerdekaan yang direbut dengan satu slogan heroik sakral “merdeka atau mati”. irama dari komponis bach mengalun seperti menerbangkan aroma jerami basah dari hamparan sawah-sawah petani yang kering kerontang.

ludwig van beethoven ~ für elise


(komponis legendaruis dari jerman ludwig van beethoven (1770 di bonn, wafat 26 maret 1827 di wina). karya monumentalnya simfoni kelima dan kesembilan, dan juga “für elise” yang masyhur itu...)

..ayo bung, nikmati dulu sruputan secangkir kopi jahe. kini giliran komponis beethoven melantunkan salah satu karya monumentalnya “für elise”. lengkapnya bernama ludwig van beethoven, lahir di bonn (1770-1827). ia komponis musik klasik dari jerman. karya monumentalnya yang lain adalah simfoni kelima dan kesembilan. tatkala “für elise” terdengar, jangan bayangkan gubernur jenderal hindia belanda sedang kongkow dengan kongsi voc-nya. kita hidup pada masa kini, ketika penduduk Indonesia hampir mencapai 225 juta jiwa. jumlah ini akan terus bertambah dari tahun ke tahun. dari jumlah sebesar itu, dipastikan ada 40 juta rakyat hidup dalam kemiskinan. sementara tidak kurang 3 juta jiwa mengadu nasib di negeri jauh, bekerja sebagai buruh konstruksi, pelayan café, mal , restoran, dan yang terbanyak bekerja sebagai jongos atau babu. irama “für elise” dari beethoven menukik menjadi sendu. nada flute yang pendek-pendek, gesekan biola dan cello mengoyak emosi terdalam. nada haru muncul ketika mengingat bahwa jutaan tki yang menyabung nyawa di negeri orang, ternyata mampu menyetak devisa negara hampir 100 trilyunan. Mengenang para tki yang teraniaya, frustrasi dan harus memiilih solusi bunuh diri, sungguhlah membuat bangsa ini seperti kehilangan martabat dan harga diri sebagai bangsa merdeka yang berdaulat penuh. Dengan nasionalisme yang getir, harus diakui di sini bahwa tki merupakan salah satu soko guru perekonomian bangsa. Dinamika pembangunan di negeri ini, harus diakui bersumber dari cucuran keringat dan pertaruhan nyawa dari para saudara sebangsa yang di antaranya hidup nelangsa di perantauan sana. mereka adalah jutaan tki, yang terpaksa eksodus ke luar negeri, karena dari rezim ke rezim, para penguasa hanya gaduh menggelorakan retorika pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, namun mereka tak berjuang secra revolusioner untuk membuka lapangan kerja baru bagi rakyatnya.

george frederic handel ~ arrival of the queen of sheba from Solomon


(komponis george frederic handel, 1685-1759)


bung, setelah beethoven, disusul kemudian irama lincah riang dari handel memenuhi atmosfir pagi. Satu nomor “arrival of the queen of sheba from Solomon” seperti membangkitkan hamparan pasir di kali gendol, menari lincah. orkestrasi biola dengan kombinasi flute meneguhkan keheningan puncak merapi yang disaput awan putih tipis. lengkapnya bernama george frederic handel (1685-1759). tapi di sini, tetap saja sajin karya komponis besar handle menyisakan kepiluan tentang indonesia kini. lihatlah ini, data statistik 2009 menyebutkan bahwa angka pengangguran di negeri ini sudah mencapai kisaran 5 juta orang, dan 2,9 juta di antaranya adalah sarjana. inilah kepiluan nasib bangsa di negeri zamrud katulistiwa. subur makmur buminya. melimpah ruah kekayaan alamnya, tapi nasib rakyatnya termehek-mehek bagai ayam-ayam yang terkapar di lumbung beras. rezim yang sekarang berkuasa telah kehilangan momentum dalam mengatasi berbagai problem bangsa yang sedemikian pelik dan kompleks seperti mengatasi kemiskinan, pengangguran dan dampak sosial semacami musibah lumpur lapindo itu. bangsa ini harus segera berjingkat. tak boleh berdiri bengong dan linglung di tengah lorong panjang. dalam situasi begini, bangsa ini harus bergegas untuk bertindak revolusioner. menerjang kebuntuan, membenahi sistem ekonomi kebangsaan, membongkar mesin birokrasi yang manipulatif dan koruptif , membangun visi kebangsaan,, menggembleng jiwa nasionalisme dan patriotisme kaum muda, menghidupkan spirit bela negara, dan memakmurkan desa-desa. kubur habis virus sosial gaya hidup hedonisme, materialisme, individualisme, liberalisme dan turunannya. bila solusi kebangsaan ini tak segera diambil, maka tak sampai satu abad, nkri akan bernasib sama dengan uni soviet atau yugoslavia yang ambyar bubar karena terlambat berpikir dan bertindak revolusioner.

johann chrysostom wolfgang amadeus mozart ~ rondo alla turca


(komponis jenius wolfgang amadeus mozart, 27 januari 1756 – 5 desember 1791)


ayo bung, satu sruputan secangkir jahe akan mengantar nomor klasik “rondo alla turca” dari amadeus mozart. lengkapnya bernama johann chrysostom wolfgang amadeus mozart, lahir 27 januari 1756, wafat 5 desember 1791. ia adalah satu dari sedikit komponis jenius dan terbesar. tuts-tuts piano pada nomor “rondo alla turca” ini seperti mencerminkan gerak langkah kaki berjingkat dalam tempo ritmis yang cepat. terasa riang untuk sementara, tapi tetap saja menyulut kepiluan hati ketika kita teringat memudarnya spirit kebangsaan yang meluncur ke titik nadir. amboi, puncak merapi ditingkahi karya mozart. merapi adalah saksi alam yang tetap kukuh teguh, tak bergeming dari posisinya kini. selama ribuan tahun, merapi sudah ada di sana, jauh pada masa periode orang-orang jawa kuno masih menganut pagan animisme. merapi tetap ada di sana, ketika hindu dan budha sampai akhirnya islam tumbuh berkembang di nusantara. beat piano “rondo alla turca” dari mozart , bagai tiupan angin yang lincah dan menjentik sisa bulir-bulir padi pada tangkai padi yang kering. irama mozart mengingatkan generasi muda kini untuk tidak loyo dan tidak bermental sontoloyo. kaum muda saat ini tak punya banyak pilihan untuk memompa kembali spirit nasionalisme dan patriotismenya. Kaum muda dikepung oleh banyak tayangan tv yang kontra-revolusi. begitu banyak program acara tv yang membius nasionalisme dan patriotism mereka. banyak tayangan tv yang tak mencerminkan realitas sosial masyarakat pedesan. banyak acara gosip dan sinetron yang temanya kontra-revolusi dan kontra-edukasi akal sehat. Jejaring kapitalisme telah merasuk kuat pada industri pertelevisian. iklan dan program tv telah senyawa, seperti larutan kopi dan jahe dalam cangkir. program tv dikemas dan dimanipulasi untuk menghancur nilai-nilai budaya dan melumat karakter bangsa. kaum muda bangsa ini terjerat dalam perangkap gaya hidup kapitalisme, hedonisme, individualisme dan liberalisme.

franz peter schubert ~ quintet for piano and strings (trout): andante


(komponis franz peter schubert, lahir di austria 31 januari 1797–wafat, 19 november 1828)


...bung, setengah cangkir kopi jahe sudah cukup menghangatkan badan. tapi jangan sisakan setengah lainnya. sruput lagi. masih ada komponis masyhur lainnya di pagi ini. ya, dari komponis schubert yang memadukan sinkronisasi irama piano dan biola melalui “quintet for piano and strings (trout): andante”. lengkapnya franz peter schubert, lahir di austria 31 januari 1797 – wafat, 19 november 1828. pada bagian tengah iramanya pada nomor “quintet for piano and strings (trout): andante”; ketukan piano dan gesekan biolanya mengentak tiba-tiba. irama ini mengantar kita pada kesadaran bahwa kemerdekaan bangsa ini tidak sekonyong-konyong turun dari langit yang hampa. kemerdekaan bangsa ini direbut dengan pertaruhan jutaan nyawa pejuang. genangan darah, airmata dan jutaan nyawa melayang, bukanlah mitos atau dongeng belaka. ini fakta sejarah yang kaum muda masa kini, mulai mengubur memori heroisme sejarah bangsanya. Sementara generasi balita kini, hanya diindoktrinasi oleh tayangan tv, games dan iklan produk yang menjauhkan imajinasi mereka dari spirit kebangsaan. bahkan mereka dimanjakan dengan fasilitas peradaban dan gaya hidup kota, yang makin membutakan mereka dari dinakima budaya kehidupan desa. padahal secara geografis, 90 persen wilayah Indonesia ini terdiri dari kawasan desa nelayan dan desa pertanian. jadi aneh bila pembangunan peradaban bangsa ini, hanya terpusat di satu titik perkotaan, sementara kebijakan strategisnya tidak menyentuh dinamika kultur masyarakat pedesaan.

antonio lucio vivaldi ~ opus 3, l'estro armonico (harmonic inspiration), 12 concertos for various combinations (4 violins, 4 violins and violoncello)


komponis barok dari italia, antonio lucio vivaldi (4 maret 1678– 28 Juli 1741)

bung, kini nikmati tegukan terakhir dari secangkir kopi jahe mengantar kita pada komponis italia vivaldi. Lengkapnya antonio lucio vivaldi, lahir di venesia 4 maret 1678, wafat 28 juli 1741 di wina. ia adalah komponis musik barok italia. Salah satu karyanya “opus 3, l'estro armonico (harmonic inspiration), 12 concertos for various combinations (4 violins, 4 violins and violoncello, etc.)”, terasa membangun sebuah spirit orkestrasi periode romantik yang anggun, tapi tetap menenggelamkan misteri emosi dalam relung jiwa. gregetnya tak tertuliskan lagi. Baiklah, teguk dulu sisa kopi jahe dalam cangkir, dan hirup kembali “oksigen revolusioner” tentang sejarah berdirinya negeri ini. hirup kembali memori kebangsaan ketika dulu para pendiri bangsa serentak merapatkan barisan dan bergerak menapaki titik klimaks proklamasi kemerdekaan yang didengungkan oleh dwi tunggal soekarno-hatta. Ingat bung, generasi bangsa ini masih berpijak di atas perut bumi ibu pertiwi, tempat bertumpahnya darah, airmata dan nyawa leluhur bangsa. Jadi, luruskan kembali jalannya revolusi 45 yang sudah dibentangkan oleh bung karno dan para pendidri negara. tanam kembali benih revolusi dalam relung jiwa dada kaum muda. tanam dan semai kembali benih nasionalisme dan patriotisme bangsa. Jika tidak, maka nkri yang belum mencapai satu abad merdeka, akan berada dalam ancaman bahaya ambyar bubar seperti yang dialami uni soviet dan juga yugoslavia. Kedua negara besar ini, terlambat bertindak secara revolusioner. Jadi bung, jangan sekali-kalai mengingkari ideologi dan falsafah pancasila dan uud 45 murni. Karena penghianatan dan pengingkaran atas ideology dan falsafah Negara, sama saja meludahi arwahpara leluhur bangsa. Tuhan telah menegur bangsa ini melalui berbagai bencana dan musibah yang tak terduga-duga. Itulah peringatan dini dari tuhan yang murka pada generasi kini. tuhan membasuh bumi aceh yang penuh darah dan airmata dengan menumpahkan air laut ke serambi mekkah melalui bencana tsunami aceh (2004). Tuhan memuntahkan isi perut bumi sidoarjo melalui bencana lumpur lapindo. Tuhan mengingatkan bangsa yang lengah melalui bencana situ gintung, bencana letusan gunung, bencana longsor, bencana angin puting beliung, bencana gempa bumi, dan puluhan bahkan ratusa kali musibah mengerikan akan dating silih berganti. Jangan mengingkari falsafah pancasila dan uud 45 murni. Karena pancasila dan uud 45 merupakan rumusan kontrak sakral antara bangsa ini dengan tuhan yang maha kuasa. Dan kemerdekaan adalah anugerah yang diperjuangkan dengan taruhan nyawa, darah dan airmata. Bila rezim ini melupakan spirit revolusi kemerdekaan 45, maka tak ada pilihan bagi bangsa ini untuk bergerak serentak, tak gentar menerjang dalam pusaran besar: revolusi! dan secangkir kopi jahe mengantar pagi jadi siang…

(mas ab, dari padepokan sunyi di kaki merapi)

Rabu, 14 Oktober 2009

che dan bung karno, revolusioner


che guevara adalah sosok legenda bangsa kuba, menginspirasi anak-anak muda di dunia ketiga. che fenomenal, karena prinsip perjuangannya yang teguh dan meyakini ideologi sosialisme (komunis). che menjadi figur fenomenal yang hidup untuk saat ini, karena kapitalisme liberal barat telah menggurita melalui mantra globalisasi. kita pun kini bertanya, apa arti che buat bangsa ini? che adalah sumber energi yang membangkitkan romantisme perjuangan rakyat miskin tertindas.

kita, mungkin memang tak sejiwa dengan che; karena kita memiliki lintasan sejarah sendiri dan juga karakteristik kebangsaan sendiri. bagi bangsa ini, bung karno, bapak bangsa, lebih revolusioner dari che. bung karno telah menggagas konsepsi gerakan nonblok yang fenomenal, brilyan dan menggetarkan dunia kapitalis dan imperialis barat. melalui spirit gerakan nonblok, bung karno telah berjihad menyadarkan, membangkitkan sekaligus mengispirasi negara-neaara asia afrika untuk merdeka.

bangsa yang cerdas adalah bangsa yang segera cepat menyadari kecerdasannya, dan mau mengerti keterbatasannya. dan sebaliknya, bangsa yang bebal adalah bangsa yang tak pernah menyadari kecerdasannya, dan juga tak pernah mau mengerti kebebalannya. saya bertanya kepada anda, secara genetis, apakah kita ini tergolong bangsa (melayu) yang cerdas atau bebal? kalau cerdas, mengapa bangsa ini sampai dijajah oleh bangsa-bangsa lain, yang sejatinya adalah bangsa dari negara dengan luas wilayah relatif kecil seperti belanda dan jepang. dan mengapa bangsa ini sampai dijajah lebih dari 3 abad lamanya, teramat lama dan panjang untuk sebuah bangsa yang tergolong cerdas.

gurita globalisasi


dan mengapa dulu bangsa ini seperti tak berdaya di bawah "penindasan" rezim represif selama hampir 32 tahun atau hampir satu generasi. di manakah kesadaran moral sosial kebangsaan kita untuk melawan dan melawan. apakah bangsa ini tergolong telmi, lemah mental, dan inferior karena lama dijajah? dalam perspektif inilah kita perlu membangun kembali simpul gerakan kebangsaan yang revolusioner, yang segera bersatu dan menjebol sekat-sekat ketidakadilan sosial, ketidakadilan ekonomi, ketidakadilan politik akibat tentakel gurita globalisasi yang dijiwai oleh gaya hidup kapitalisme liberal. bangsa-bangsa di dunia, terutama bangsa asia-afrika, sudah lama menyadari bahwa banyak sekali ketidakberesan dalam sistem ekonomi global yang menggurita dan kapitalistis.

menggadaikan bangsa dan negara


bentuk perlawanan harus dimulai dari internal bangsa sendiri. karena sejatinya kehancuran nkri, bukan disebabkan oleh ancaman sedadu asing yang mengintervensi negeri ini, melainkan oleh tangan-tangan kotor yang mengatasnamakan diri sebagai "pejabat atau pemimpin" yang sesungguhnya hanya berjiwa "kacung kapitalis asing" yang tak memiliki jiwa kebangsaan, ahistoris, dan tak pernah memiliki imajinasi atau penghayatan atas beratnya perjuangan masa lalu demi membebaskan negeri ini dari cengkeraman kolonial. rezim penguasa yang lalu, tanpa memiliki visi kebangsaan yang kokoh, telah "menggadaikan" negeri dan bangsa ini ke pangkuan kolonialis ekonomi global yang kapitalistik.

solusi bangsa: revolusi!


selama masa rezim orde baru yang represif itu, pesta pora utang luar negeri dirayakan gegap gempita melalui program pelita lima tahunan. pesta pora telah usai, kini yang tersisa cuma tulang asset dan utang-utang yang berserakan. bagaimana generasi kini dan yang akan datang membebaskan negeri ini dari gurita ekonomi global yang kapitalis liberal itu? hanya ada satu solusi penggempurnya: revolusi sosial, memindah ibukota negara dari jakarta ke kawasan pesisir cirebon, atau purwokerto, meninggalakan gaya hidup kapitalis-westernis, dan memulihkan kembali semangat kebangsaan serta mengembalikan haluan politik kebangsaan kita agar ke garis perjuangan revolusi 1945, membebaskan tni dari barak dan mengembalikan kembali tni ke pangkuan rakyat desa. membangun sistem ekonomi pedesaan melalui koperasi, dan merevitalisi potensi pertanian dan kemaritiman sebagai bagian dari soko guru ekonomi nasional. bila spirit perjuangan ini tidak segera diwujudkan, maka proses akselerasi kebangkrutan nkri akan segera terjadi. jadi satu solusi kebangsaan ke depan ini: revolusi!

(mas ab, dari gang sempit di kampung kumuh di bantaran sungai keruh, jakarta)

Kamis, 08 Oktober 2009

gempa padang & jambi


salam revolusi!
saudara sebangsa, masih segar ingatan kita tentang gempa tasik (7,3 sr), meluluhlantakkan rumah, gedung sekolah, puskesmas, tempat ibadah dan perkantoran. dari gempa tasik, tercatat seratusan tewas dan hilang tertimbun longsoran tanah. ribuan orang terluka, dan ribuan lainnya tinggal di posko pengungsian untuk waktu yang relatif lama. hampir genap sebulan kemudian, kembali bangsa ini didera bencana gempa yang lebih dahsyat lagi yakni gempa sumbar (padang 7,6 sr dan jambi 7 sr). gempa (30/9) terjadi selama 3 menit pada pukul 17.16. hampir sepekan ini (9/10) evakuasi korban masih dilakukan. tercatat sudah 750 tewas, dan diperkirakan masih ratusan yang tertimbun longsoran atau tergencet di gedung-gedung beton yang roboh.

realitas firman tuhan


bencana yang datang silih berganti menerpa negeri ini selama lima tahun terakhir ini, sungguh memilukan. bangsa ini perlu merenung, introspeksi dan tak sekadar menjadikan bencana dan bencana sebagai peristiwa alam biasa; melainkan harus ditarik ke simpul spiritualitas dan religiusitas. karena kita adalah bagian dari sebuah bangsa yang beradab, yang berketuhanan, seperti tercantum pada sila pertama pancasila. bangsa indonesia mayoritas (beragama) islam, dan merupakan bangsa dengan komunitas muslim terbesar di dunia. tapi apakah perilaku, sikap, kebijakan nasional dan implementasi dari peradaban (politik) bangsa ini sudah mencerminkan atau selaras dengan pesan firman tuhan seperti yang termaktub dalam al-quran nur karim? harus jujur dikatakan, bahwa kandungan firman al-quran, tampaknya hanya indah dalam wacana ceramah agama, dan belum memantul dalam perilaku kehidupan berbangsa yang kini cenderung kanibalistis, materialistis, individualistis, hedonistis.

murka karena ingkar ni'mat


fakta ini makin meneguhkan bahwa bangsa ini sedang mempraktikan peradaban jahilliyah modern, ingkar nikmat, kemaruk pada atribut semu duniawi. renungkan gebyar pesta pemilu pilpres dan pilkada yang menghambur-hamburkan uang negara hanya "sekadar" untuk memilih pemimpin melalui proses apa yang dinamakan demokrasi yang dipenuhi kebusukan, kecurangan dan manipulasi. tangan-tangan kotor telah mencederai demokrasi pemilu pilpres 2009 lalu, ribuan kasus sengketa pemilu merebak, amburadulnya dpt, kegaduhan perkara di meja mahkamah konstitusi dan mahkamah agung, semua ini adalah pertanda yang amat verbal bahwa demokrasi kita saat ini hanya disesaki oleh parpol dan politisi bermoral pragmatis, yang tidak tulus memperjuangkan rakyat miskin dan yatim piatu, dan hanya memoles secara canggih pencitraan seolah-olah memperjuangkan nasib dan kesejahteraan rakyat. bangsa ini pasti ingat, bagaimana fenomena rakyat miskin berjejalan di rumah ponari untuk mencari tuah batu petir bagi kesembuhan penyakitnya. kita masih ingat bagaimana rakyat miskin tergencet mati saat berebut sedekah atau meminta sedikit derma dari si kaya.

gempa, ekspresi murka ilahi


kita masih ingat bagaimana rakyat "dibuat" menjadi korban kebijakan salah urus negara sehingga rakyat berbondong-bondong seperti hidup "terhormat" dengan bekerja sebagai pengemis jalanan dan pengemis musiman. kita masih ingat bagaimana jutaan rakyat miskin dijejer-jejer dan dipertontonkan dalam antrian blt 300 ribu perak, dan masih banyak kisah sedih dari bangsa ini, akibat ulah pemimpinnya yang tak memiliki komitment moral agamis, dan bermental hiprokrit atau munafik. maka cukup untuk membungkam kebusukan semua ini dengan satu getaran (gempa) selama 3 menit, dan itu sudah membuat gemetar dan kepanikan seluruh negeri. tuhan menegus kita dengan amat keras melalui berbagai musibah bencana yang datang silih berganti. sejak rezim blt berkuasa, berturut-turut terjadi gempa dan tusnami di aceh, lumpur lapindo, gunung merapi meletus, bobolnya situ gintung, gempa tasik dan gempa sumbar, akhir september lalu.

gempa sumbar, gempa century


bencana alam datang silih berganti, dan bangsa ini kembali berkutat dengan beban masalah baru yakni sibuk mengaudit proses penggelontoran uang negara yang kerugiannya ditaksir mencapai senilai 6,7 triliyunan. kerugian ini sebagai konsekuensi demi menyelamatkan bank century yang kolaps, bangkrut dan sistemik. sungguh ini merupakan kebijakan yang mengusik rasa keadilan rakyat. diduga, masih terdapat puluhan bank lagi yang mengalami kebobrokan manajamen dan berpotensi bangkrut serta mengguncang stabilitas perbankan nasional kita. ini benar-benar absurd, abnormal. semua ini mencerminkan standar moral bangsa sudah berada di titik nadir. kejayaan nkri tidak mungkin dapat terjaga baik bila dilandasi fundamental moral kebangsaan yang rapuh. harap diingat, skandal perbankan yang traumatis pada masa lalu melalui kasus blbi jilid satu, belum lagi tuntas. tetapi kini, masalah penggelontoran uang negara 6,7 triliyun ke bank century, akan potensial menjadi blbi jilid dua. para pengemplang blbi jilid satu, kini masih bebas gentayangan di luar negeri untuk menikmati masa “pensiunan” pembobolannya. dan aparatur kita belum optimal menunjukkan prestasi spektakulernya seperti ketika tim densus 88 yang heroik itu mampu memburu, mengintai dan menyergap jaringan kaum radikalis agama.

sanksi untuk para koruptor


para koruptor dan manipulator yang beroperasi di parpol, birokrasi negara dan kelompok bisnis kapitalis, sesungguhnya telah menghianati cita-cita kemerdekaan bangsa ini. kemerdekaan dan kekayaan alam yang melimpah ruah, sejatinya karunia nikmat dari tuhan yang harus disyukuri. kemerdekaan tidak turun dari langit, melainkan diperjuangkan, direbut dengan pertaruhan nyawa dan tumpah darah para syuhada, pejuang tak dikenal dan kegigihan pahlawan pada masa perang heroik kemerdekaan dulu. para koruptor tak akan pernah jera dengan sanksi hukum yang secara matematis masih sangat menguntungkan posisi koruptor. para koruptor seharusnya diekskusi dengan cara ditenggelamkan di lautan lepas di tengah malam buta, dengan diberi pemberat bandul besi atau semen yang bertuliskan ini, “tuhan, terimalah jasad koruptor penghianat bangsa. tak pantas baginya dikubur di bumi ibu pertiwi yang harum bersimbah darah para syuhada, para pejuang dan para pahlawan penegak kedaulatan bangsa dan negara. tuhan, kami akan lebih sering datang ke tengah lautan pada tengah malam buta, untuk menenggelamkan kembali para koroptor dan para penghinat bangsa lainnya.

selalu saja kendala teknis


bangsa ini ikut prihatin dan bersimpati atas jatuhnya banyak korban pada bencana gempa sumbar berkekuatan 7,6 sr di kawasan padang, dan 7 sr di jambi. kini saatnya kita berbagi dan segera ulurkan tangan dalam ikatan solidaritas kebangsaan. selama proses tanggap darurat, evakuasi korban dan disusul tahap rekonstruksi, ini semua adalah satu rangkaian yang membutuhkan keseriusan pemerintah dalam melayani rakyat di sana. sejak hari pertama gempa hingga sepekan ini, sudah banyak keluhan korban terdengar di posko pengungsian terkait lamban dan tidak meratanya distribusi bantuan yang amat dibutuhkan. kesigapan kordinasi dan birokrasi adalah kendala utama. depsos, depkes dan kementrian kesejahteraan rakyat kurang sigap dan kurang lincah bergerak. segera tampak, bangsa ini seperti tak pernah "naik kelas" karena mengulang-ulang kesalahan yang sama. kita tahu, bencana sudah sering terjadi, namun
sampai hari ini sistem manajemen bencana nasional kita seperti tidak bekerja secara andal profesional. sering tekendala hal teknis seperti birokrasi dan kordinasi. terlihat, bangsa ini lamban dalam menyerap pelajaran bencana. inilah refleksi kondisi mental bangsa yang amat memprihatinkan. kondisi mental ini terbentuk dari cara berfikir bangsa yang serba pragmatis dan instruksional.

catatan gempa menerpa


dalam rentang tiga dasa warsa, tercatat bencana gempa menimpa negeri ini: gempa papua (7,1 sr, 1976), dan kembali mengguncang papua tahun 1981 (6 sr), ntt (6,8 sr, 1992), pandeglang (6,0 sr,1999),bengkulu (7,3 sr), papua (7,4, 2002), berturut-turut mengguncang nabire, papua (6,9, 2004) dan terjadi lagi di tahun yang sama dengan kekuatan 6,4 sr. kemudian, gempa di alor, ntt (6 sr, 2004), lalu disusul gempa dan tsunami dahsyat yang meluluhlantakkan bumi aceh dan nias (sumut) pada 26 desember 2004 dengan kekuatan 8,2 sr. sedikitnya 200 ribu jiwa tewas dalam bencana gempa yang monumental sepanjang awal abad 21 ini. kemudian, gempa kembali mengguncang nias, sumut, (8,7 sr, 2005), disusul di pangandaran, jabar (6,8 sr, 2006), dan baru kemudian mengguncang bantul (jogja) dan klaten (jateng)dengan kekuatan 5,9 sr pada 27 mei 2006, menelan korban sedikitnya 5800 jiwa. setelah absen dua tahun, tiba-tiba gempa mengguncang tasikmalaya pada 2 september 2009 lalu dengan kekuatan 7,3 sr. menyusul tasik, tanggal 30 septermber lalu terjadi gempa padang (7,6 sr) dan disusul jambi (7 sr). kaum revolusioner berharap, gempa sumbar ini jangan sampai menenggelamkan “skandal gempa” bank century yang menggelontorkan uang negara 6,7 triliyun (dibalik menjadi 7,6 sr gempa padang).

kembali ke jalan lurus revolusi


segera sujud khusyuk, tundukkan hati, dan jadilah pejabat atau anggota parlemen yang lurus hati, dan ingatlah selalu sumpah jabatan yang sakral terucapkan. jangan khianati rakyat miskin dan jangan ingkari cita-cita kemerdekaan bangsa, karena tuhan pasti akan menimpakan banyak bencana lebih dahsyat lagi. ini adalah janji tuhan seperti yang termaktub dalam kitab suci (firman tuhan). dan tuhan tak pernah tidur dalam sekejap pun. jangan sampai air mata rakyat miskin jatuh menitik ke bumi. karenanya jangan main pentung saat menertibkan pedagang kaki lima, atau menggusur keluarga veteran atau purnawirawan. gunakan cara-cara beradab sesuai dengan nafas ideologi pancasila. kaum muda yang berjiwa revolusioner di seantero negeri harus mencermati sungguh-sungguh berbagai masalah kebangsaan yang amat memprihatinkan dan mengusik rasa kemanusiaan dan keadialan rakyat seperti skandal bank century, pengemplang blbi jilid satu, dan kejahatan penghianatan lainnya seperti penjualan aset negara, pembalakan hutan, konspirasi internal di kalangan penegak hukum yang ujung-ujungnya membebaskan pesakitan koruptor dan kebobrokan moral kalangan birokrat negara yang berlangsung sistemik dan melemahkan fundamen kedaulatan bangsa. kita sadari bahwa kebobrokan moral bangsa ini harus segera diakhiri dengan segala cara, karena ini jelas-jelas menjauhkan bangsa ini dari cita-cita proklamasi kemerdekaan yang menggema 64 tahun silam. bangsa ini harus sungguh-sungguh mewujudkan cita-cita
“sakral” proklamasi kemerdekaan dan konstitusi uud 1945. jangan sekali-kali mengingkari pengorbanan besar para leluhur bangsa, pejuang, pahlawan dan para pendiri nkri. bertaubatlah para pemimpin negeri ini, dan segera kembali ke jalan lurus revolusi 45. jayalah bangsaku, jayalah negeriku, amin!”.

(mas ab, dari gang sempit di perkampungan bantaran sungai yang kumuh, jakarta)

Minggu, 04 Oktober 2009

cikal organ tni


salam revolusi!
hari ini, 64 tahun yang lalu cikal organ tni terbentuk, melalui dekrit presiden soekarno 5 oktober 1945, ketika mengubah nama dari bkr menjadi tkr. bkr sendiri beranggotakan pemuda patriotik yang pernah bergabung di dalam kegiatan diklat heiho pada masa romusha jepang, pembela tanah air (peta), knil, dll.

momentum 5 oktober 1945


dan momentum 5 oktober 1945 inilah yang diperingati sebagai hari jadi tni. sejatinya memang, nkri tak pernah memiliki kesatuan tentara yang resmi. pada masa awal kemerdekaan, kita kenal bkr (badan keamanan rakyat), dibentuk melalui sidang ppki (panitia persiapan kemerdekaan indonesia) pada tanggal 22 agustus 1945, dan diumumkan secara resmi oleh bung karno sehari sesudahnya.

metamorfosis: bkr-tkr-tri


bkr dibentuk untuk tugas yang relatif terbatas yakni memelihara keamanan, sekaligus tak menimbulkan kesan sebagai angkatan perang dalam menghadapi sekutu. Akhirnya, melalui dekrit bung karno, bkr bermetamorfosis menjadi tkr (tentara keamanan rakyat). pada 7 januari 1946, berubah nama menjadi “tentara keselamatan rakyat”, tapi kemudian pada tanggal 24 januari 1946 berubah nama menjadi “tentara republik indonesia”.

3 juni 1947, resmi bernama tni


karena pada masa ini, banyak sekali laskar pasukan bersenjata di luar institusi tentara yang resmi; maka pemimpin besar revolusi bung karno mengeluarkan kepres pada tanggal 5 mei 1947 untuk melebur semua laskar bersenjata kedalam organ ketentaraan resmi, yang pada tanggal 3 juni 1947 resmi bernama: tentara nasional indonesia (tni).

tentang abri


dalam perjalanan sejarahnya, terjadi perebutan kekuasaan melalui tragedi g30s1965, yang fakta historisnya melengserkan sekaligus mengisolasi bung karno dari rakyat. momentum ini menandai era institusi tentara bermanuver dalam kegiatan politik praktis. juga pada masa inilah organ tni dilebur bersama angkatan kepolisian menjadi “angkatan bersenjata republik indonesia” (abri).

periode emas 1945


peran dan fungsi tentara, bergeser. tentara tidak lagi murni mengayomi rakyat seperti ketika pada masa perang gerilya di jogja dalam momen perjuangan yang romantik. sampai hari ini kita tetap mengenang periode emas 1945, momentum historis menyatunya tentara dengan rakyat.

keteladan pangsar sudirman


bangsa inipun masing mengenal sosok panglima besar jenderal sudirman, sebagai figur pemimpin tentara yang berwatak bersahaja, egaliter, dihormati, diteladani, namun juga tangguh.

wajah masa lalu


sejarah merekam banyak jejak fakta bawah “wajah” abri kita begitu belepotan pada era rezim soeharto. pada masa ini, abri memang berwibawa, namun lebih buruk karena catatan peristiwa penindasan dan kesewenang-wenangan yang melukai hati rakyat, terutama bagi kalangan aktivis lsm dan mahasiswa.

cermin sejarah


pada era rezim yang represif ini, banyak di jumpai warteg dan warung padang yang memajang foto anggota abri, dipampang sekadar untuk “menggertak” atau menakut-nakuti orang. pada masa ini, abri dipersepsikan sebagai penindas, yang populer mengintimidasi rakyat, dan juga kemaruk dalam urusan bisnis.

tni kembali ke jati diri


akan tetapi, sejak soeharto menuai karmanya dengan cara dilengserkan -- seperti dulu paduka bung karno juga dilengserkan – maka pasca-tragedi mei tahun1998, tni kembali direposisi, organ tentara dipisah (kembali) dari polri. tentara kembali ke jati diri sebagai tentara profesional. hanya saja, kondisi tentara kita pada hari ini amat miris memilukan. kita tahu berbagai organ alutsista tni tergolong uzur dan tambal sulam.

tni menjauh dari politik


berkali-kali bangsa ini disuguhi berita memilukan terkait jatuhnya armada pesawat tni (dari kesatuan ad, au, al). tentara tak lagi bermain-main dalam ranah politik dan bisnis, tapi tak berarti tentara hidup dalam pasungan dalam barak.

garda depan revolusioner


sekali lagi, bila di hari-hari kemarin, rakyat seolah memusuhi tentara, karena arogansi kesewenang-wenangannya; tapi kini, rakyat harus kembali membesarkan tni sebagai kekuatan garda depan revolusioner untuk menghadapi musuh militer dan musuh ideologis.

tni kembali ke rahim rakyat


kini jelaslah, bangsa ini membutuhkan posisioning baru agar tentara kita kembali ke rahim kelahiran 1945 yakni: rakyat miskin dan lemah di pedesaan. kita membutuhkan tentara dengan postur profesionalitas yang tangguh sebagai jelmaan tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, tentara profesional.

tni dan spirit juang 45


semoga tni belajar dari perjalanan sejarahnya, semoga tentara kembali mengukir periode emas spirit juang 1945, dengan kembali ke pangkuan rahim rakyat, tumbuh bersama rakyat (miskin), dan tak ragu sekali pun untuk membela rakyat, membela bangsanya yang sering teraniaya di luar negeri, karena kepepet hidupnya dan terpaksa bekerja sebagai babu, jongos, bahkan diposisikan sebagai budak di luar negeri. untuk mengembalikan kejayaan tni bersama rakyat, maka hanya ada satu tekad, satu gerakan, satu perjuangan bersama yakni: revolusi!

(mas ab, dari gang kampung di bantaran sungai kumuh, jakarta)

Jumat, 02 Oktober 2009

refleksi tragedi 1965


salam revolusi! persis 44 tahun momentum peristiwa tragedi kelabu g30s 1965 telah berlalu. peristiwa itu menorehkan luka trauma pada tubuh bangsa, menyisakan narasi sejarah yang hingga kini diselimuti misteri, kontroversi dan multi-interpretasi. tapi pasti, peristiwa itu menjadi aib sejarah bangsa, karena kita lengah memberi peluang kepada anasir-anasir intelejen asing (cia) ikut nimbrung dan sukses memprovokasi bangsa: mengadu domba kekuatan komponen bangsa pada masa itu antara tni (internal angktan darat) dengan pki yang memiliki dukungan luas dari massa rakyat proletar yang revolusioner.

moral bangsa pasca-tragedi 1965


tragedi kelabu g30s 1965 atau dulu dikenal gestok (gestapu september-oktober), merupakan titik balik perjalanan sejarah bangsa: dulu rakyat “melek politik” serta memiliki jiwa kebangsaan yang tinggi, amat resisten terhadap pengaruh asing, tapi kemudian berbalik menjadi massa rakyat mengambang (floating mass) yang tercerabut dari ruh realitas sosial, sekaligus terasing dari hiruk-pikuk dinamika politik kebangsaan. pasca- g30s 1965 itulah, akselerasi perjalanan bangsa seperti berjalan makin jauh dari cita-cita proklamasi kemerdekaan yang mendambakan rakyat hidup makmur, sentosa bahagia, adil dan sejahtera. lihatlah, ideologi rezim ekonomi bangsa saat ini yang coreng-moreng bergincu ala kapitalisme liberal, terjadi proses demoralisasi yang masif dan intensif, dan lebih mencemaskan lagi terjadi deideologi (pancasila). pengingkaran atas ideologi pancasila terlihat dekat di sekitar kita. ambil ilustrasi, bagaimana upaya satpol pp dalam lingkungan pemprov/pemda/pemkot dalam menertibkan saudara sebangsanya yang mencari nafkah di sektor informal pedagang kaki lima. Sudah sering kita saksikan ratap tangis pedagang, ketika lapak dagangan atau gerobak mereka diangkut atau diobrak abrik. lantas manalah implementasi dari sila kedua pancasila: kemanusiaan yang adil dan beradab? Sungguh ironi wajah kemanusiaan bangsa ini.

"dalang setan" c.i.a


tragedi kelabu g30s 1965 merupakan aib sejarah bangsa, di mana anasir-anasir intelejen asing (cia) nyata-nyata telah berperan menjadi “dalang setan” yang mengadu domba antar kekuatan komponen bangsa. dari dokumen cia yang terpublikasi, segera tampak manuver-manuver mereka. satu analisis saja, anasir asing melakukan infiltrasi di dua kaki yakni menyusup ke tubuh internal angkatan darat (ad) dan tubuh partai kiri pki (ketua cc dn aidit). kedua komponen ini saling berhadapan secara frontal. isu sentralnya adalah dewan revolusi rancangan pki berhadapan dengan dewan jenderal (tni-ad).

pasca tujuh jenderal gugur


setelah gugurnya 7 jenderal tni (angkatan darat) yang menurut perspektif narasi orde baru dilakukan secara keji oleh pki, maka sejak mulai memasuki oktober 1965 hingga dekade 1970-an, terjadilah pembalasan masif yang tidak kalah kejinya melalui pembantaian dan pengganyangan ratusan ribu rakyat pki, yang ironinya masih saudara sebangsanya sendiri. ratusan ribu hingga jutaan korban, dengan cara-cara yang tidak beradab, harus mati dihakimi massa, tanpa proses atau prosedur pengadilan. inilah aib sejarah bangsa, di mana rakyat gelap mata, kehilangan kendali rasionalitasnya, sehingga memposisikan saudara sebangsanya sendiri sebagai musuh laknat yang harus dibinasakan, tanpa sedikit pun mengindahkan dua asas pancasila yakni: sila ketuhanan yang maha esa, dan sila peri kemanusiaan yang adil dan beradab.

partai besar pada pemilu 1955


ingat, pada masa sebelum g30s 1965, bangsa ini tergolong demokratis dan terbuka pada setiap aliran atau paham politik serta ideologi apa pun, termasuk ideologi sosialisme komunis (pki). itulah mengapa pemilu tahun 1955 sangat dikenang oleh bangsa ini sebagai pemilu demokratis yang benar-benar jurdil. terdapat tiga kelompok kekuatan yang signifikan, yakni kelompok politik islam direpresentasikan oleh partai nahdatul ulama (nu), pni (partai nasionalis indonesia) dan pki, merupakan represntasi kelompok politik ideologi nasionalis (marhaenis) dan ideologi komunis. ketiga kekuatan ini masuk 4 besar pada pemilu tahun 1955, bersama masjumi yang tersisih setelah dinyatakan sebagai partai terlarang oleh soekarno karena dianggap terlibat dan mendukung pemberontakan prri-permesta sebagaimana yang dialami psi pada pemilu masa itu.

pra-1965: pki bukan momok


harus disadari, sebelum tahun 1965, pki bukanlah momok monster seperti yang dipersepsikan oleh narasi orde baru, pki merupakan partai progresif revolusioner yang mampu merebut basis massa rakyat seperti buruh dan petani. momentum popularitas pki pada masa itu, juga terkondisi oleh kekuatan hegemoni politik global yang merepresentasikan dua ideologi besar yakni blok komunis (soviet-china-kuba) dengan blok kapitalisme liberal amerika dan sekutu baratnya, yang saat ini gencar diperangi oleh kaum radikalis islam global. bangsa indonesia dibawah naungan paduka bung karno yang revolusioner, akhirnya memposisikan berdiri di antara dua blok kekuatan dunia dengan mendeklarasikan gerakan non-blok yang didahului dengan prolog konferensi asia-afrika 1955 di bandung.

bung karno dan tokoh dunia


pada titik inilah indonesia menjadi “medan magnet” di antara dua blok yang saling tarik menarik. muncul yargon politik “poros jakarta-moskow” dan “poros jakarta-peking” untuk menggambarkan kecondongan (trend) politik pada masa itu. sebagai pemprakarsa gerakan non-blok, bung karno dekat dengan berbagai tokoh-tokoh dunia yang berpengaruh di antaranya dekat dengan pemimpin mao zedong (china), dekat dengan kennedy (amerika), dekat dengan kruschev (uni soviet), bahkan juga dekat dengan tokoh-tokoh komunis kuba yang fenomenal: fidel castro dan che guevara.

bung karno meradang!


namun, anasir-anasir intelejen asing (cia), tak tinggal diam dalam membendung hegemoni ideologi komunis internasional. kemesraan dua bangsa indonesia-amerika tiba-tiba memburuk sejak kematian presiden john f kennedy. juga masih dalam masa kurun waktu dekade 1960-an, tiba-tiba inggris (sekutu amerika) bermanuver membentuk negara boneka malaysia, dan ini amat ditentang oleh bung karno melalui mobilasisi umum “ganyang malaysia”, dan puncaknya indonesia keluar dari badan dunia pbb. eskalasi politik indonesia berubah drastis sejak konfrontasi dengan malaysia pada tahun 1963. karena dalam kurun waktu 2 tahun setelah itu, terjadi proses pembusukan politik di dalam negeri melalui peristiwa g30s 1965.